REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala Nugraha Mansury mengatakan Pertamina belum melakukan persiapan khusus, terutama terkait alokasi anggaran pembangunan infrastruktur baru terkait rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Namun begitu, kata Pahala, Pertamina tetap berkomitmen menjaga pasokan energi ke seluruh Indonesia, termasuk ibu kota baru.
"Saat ini kita masih ingin memahami dulu, sebetulnya bentuknya nanti seperti apa," ujar Pahala di sela-sela acara DigitalExpo 2019 di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (29/8).
Pahala menyebutkan, Kalimatan Timur secara umum merupakan salah satu titik basis produksi Pertamina. Terlebih wilayah Balikpapan yang menjadi salah satu basis infrastruktur kilang Pertamina. Pertamina, lanjut dia, memiliki lahan luas di Kalimantan Timur dan akan mendukung pembangunan infrastruktur energi di ibu kota baru.
"Kita memiliki lahan cukup besar di Kalimantan Timur karena memang di sana merupakan basis produksi dari upstream dan juga di midstream kita," ucap Pahala.
Kata Pahala, Pertamina masih melihat kebutuhan infrastruktur yang harus dibangun setelah pemindahan ibu kota dengan melihat perkembangan kegiatan ekonomi. Menurut dia, Pertamina tentu akan menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi setelah dibangunnya ibu kota baru.
"Pada prinsipnya, Pertamina sudah pasti mendukung karena lahannya banyak di sana. Kita akan menyesuaikan kebutuhan di sana. Pertamina akan menyesuaikan titik-titik distribusi dan titik-titik infrastruktur logistik baru mana saja yang harus dibangun," ungkap Pahala.