Jumat 30 Aug 2019 05:17 WIB

Negara Berpotensi Merugi Rp 4,5 T Akibat Ponsel Selundupan

Dalam satu tahun penyelundup ponsel beraksi hingga delapan kali.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Ponsel selundupan
Foto: edwin/republika
Ponsel selundupan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sub Direktorat I Industri dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan penyelundupan 5.571 unit ponsel asal China. Nilai potensi kerugian negara dari penyelundupan ponsel mencapai Rp 4,5 triliun per tahun.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono, menjabarkan dalam sebulan para penyelundup bisa menyelundupkan ponsel hingga delapan kali. Kerugian negara akibat tindak kejahatan tersebut sangat besar.

Baca Juga

"Kita coba hitung kerugian dengan teman-teman Bea Cukai terkait biaya masuk yang mereka bayar untuk pajak. Selama satu bulan mereka masukan barang tujuh sampai delapan kali. Nilai pajak sekali masuk itu Rp 46,8 miliar lebih. Jadi kalikan saja kalau itu ada delapan kali berarti itu setahun sebanyak Rp 4,5 triliun kalau delapan kali dalam satu bulan," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Kamis (29/8).

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Iwan Kurniawan menyebut, empat tersangka yang diamankan memiliki peran yang berbeda dalam melakukan aksinya.Tersangka pertama adalah FT alias AMG (40 tahun) yang berperan memerintahkan orang memasukkan ponsel selundupan dari China ke Indonesia melalui Singapura. FT diketahui sudah sekitar 15 tahun terlibat dalam kegiatan tersebut.

Kemudian ada tersangka lAD (59) dan YC (36) diketahui sudah satu tahun terlibat sebagai penjual ponsel selundupan tersebut secara daring. Terakhir ada tersangka TCK (29) yang diketahui terlibat dalam kegiatan tersebut selam satu tahun terakhir dengan peran mendaur ulang ponsel bekas dan menjualnya secara daring.

"Modus penyelundupannya macam-macam, ada yang pakai kapal. Ini dari China atau Hong Kong, Singapura masuk ke Batam, diselundupkan ke Jakarta dengan jalur macam-macam tanpa bayar pajak," ujar Iwan.

Dalam pengembangan kasus tersebut polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang telah tersebar di gerai ponsel di ITC Roxy Mas dan Cempaka Mas. Total, sebanyak 5.571 unit ponsel berbagai merek diamankan polisi.

"Sebanyak 5.500 sekian HP dari berbagai jenis diamankan. Mereknya ada Iphone, Samsung, Xiaomi, Sony," tutupnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 52 junto 32 ayat (1) UU RI tentang tindak pidana komunikasi, Pasal 104, Pasal 106 UU RI tentang tindak pidana perdagangan dan Pasal 62 UU RI tentang perlindungan konsumen. Tersangka terancam hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar.

Ponsel selundupan yang disita petugas antara lain dari bermerek Apple, Xiaomi, Ssamsung, Sony, Verizone, Motorola, Sony Ericsson, Nuu N4L, Sharp, Arau, TapDocomo, LTV, Hanom, Goms, Osmo, Nokia dan Oppo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement