Senin 02 Sep 2019 10:46 WIB

IHSG Berpeluang Terus Menguat di Saat Perang Dagang Memanas

Perang tarif AS dengan China menjadi hambatan bagi laju bursa saham Indonesia.

Seorang mengunjung memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Seorang mengunjung memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini berpeluang menguat di tengah eskalasi perang dagang AS-China. IHSG pada perdagangan hari ini, Senin (2/9), dibuka menguat 2,68 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.331,15.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,55 poin atau 0,05 persen menjadi 996,31. Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, kebijakan Bank Indonesia dalam hal suku bunga diperkirakan dapat mendukung bagi pertumbuhan ekonomi, namun sentimen eksternal menyusul diberlakukanya perang tarif AS dengan China menjadi hambatan bagi laju bursa saham Indonesia.

Baca Juga

"Dari bauran sentimen tersebut mendorong IHSG bergerak "mixed", kendati memiliki peluang untuk menguat pada perdagangan saham pekan ini," ujar Alfiansyah di Jakarta, Senin (2/9).

China dan AS mulai mengenakan tarif tambahan untuk barang-barang impor pada Ahad (1/9). Ini adalah babak baru eskalasi perang dagang yang telah menekan ekonomi kedua negara meski ada tanda-tanda negosiasi kembali pada bulan ini.

China mengenakan tarif 5 persen pada impor minyak mentah AS. Ini adalah pertama kalinya bahan bakar menjadi target perang dagang sejak lebih dari setahun lalu. Sementara AS akan mengenakan 15 persen tarif atas produk impor China senilai lebih dari 125 miliar dolar AS. Di dalamnya termasuk impor smart speakers, headphone bluetooth, dan berbagai jenis alas kaki.

Sebagai balasan, China akan memulai mengenakan tarif tambahan atas sejumlah barang pada daftar target impor dari AS senilai 75 miliar dolar AS. China tidak menyebut secara rinci nilai barang yang akan kena tarif lebih tinggi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 50,38 poin (0,24 persen) ke 20.653,99, indeks Hang Seng melemah 205,82 poin atau 0,8 persen ke 25.518,91, dan indeks Straits Times melemah 23,3 poin (0,75 persen) ke posisi 3.083,22.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement