Jumat 13 Sep 2019 08:19 WIB

Mewujudkan Mimpi Habibie Terbangkan R-80 di Udara Nusantara

Pemerintah siap membantu keberlanjutan proyek pesawat R-80.

Menunggu pesawat R80 gagasan Habibie
Foto: republika
Menunggu pesawat R80 gagasan Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, "Bagaimana saya rasanya sebagai manusia. Tapi, kegagalan itu tidak membuat saya patah arang. Sekarang saya membuat R-80."

BJ Habibie mengucapkan kalimat tersebut dengan nada menggebu. Habibie yang saat itu berbincang dengan Republika di The Habibie & Ainun Library, Jakarta, 19 Juni 2016, sedang mengenang kisah pesawat pertama Indonesia hasil karyanya, N-250. Pengembangan pesawat yang diberi nama Gatot Kaca itu terhenti akibat krisis moneter.

Namun, Presiden ke-3 RI itu tak mau melompat lebih jauh ke dalam kenangannya tersebut. Habibie melanjutkan pembicaraan ke proyek pesawat R-80 yang merupakan pengembangan N-250. R-80 menjadi mimpi terakhir Habibie untuk memajukan industri dirgantara Tanah Air sebelum ia tutup usia pada Rabu (11/9).

Pemerintah menyatakan berkomitmen membantu proyek R- 80 yang sedang digarap PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan yang dibentuk Habibie bersama anaknya, yaitu Ilham Akbar Habibie. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan mengupayakan agar proyek R-80 berlanjut. "Kita akan koordinasikan (terkait kelanjutan proyek pesawat R-80) agar menjadi kenyataan," kata Budi saat ditemui di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (12/9).

Pesawat R-80 memiliki kapasitas angkut 80 sampai 90 penumpang. Pesawat tersebut saat ini masih dirakit di Bandara Kertajati, Jawa Barat. Pesawat R-80 digadang-gadang bisa menjadi tandingan pesawat tipe Avions de Transport Regional (ATR) yang sudah banyak digunakan banyak maskapai komersial saat ini. Meski masih dalam tahap pengembangan, sudah banyak maskapai yang memesan R-80.

Komitmen serupa disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai menghadiri pemakaman BJ Habibie di TMP Kalibata, Jakarta, Kamis (12/9). Apalagi, kata Airlangga, BJ Habibie sering berbicara kepadanya terkait impian memajukan sektor teknologi dan kedirgantaraan.

Airlangga memastikan, pemerintah akan mewujudkan impian Habibie me lalui proyek pesawat R-80. "Khusus mengenai dirgantara, kami pun sebelumnya mengusulkan proyek R-80 menjadi proyek strategis nasional (PSN)," ujar Airlangga.

Meski begitu, Airlangga tak sempat menjelaskan detail soal langkah apa yang akan dilakukan pemerintah untuk memastikan berlanjutnya proyek R-80. "Nanti itu akan kita `negerikan', kata Airlangga singkat sambil meninggalkan TMP Kalibata.

Pemerintah pada 2017 telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional. Ada 19 proyek yang dinyatakan sebagai PSN, salah satunya proyek R-80. Dalam lampiran perpres tersebut, proyek itu bernama Program Industri Pesawat Jarak Menengah R-80 (bersumber dari nonanggaran pemerintah dan tanpa jaminan).

Dengan menjadi PSN, proyek R-80 harus terus dipantau pemerintah. Sesuai bunyi pasal 2 ayat (1) beleid tersebut, pemerintah melakukan percepatan PSN yang dilaksanakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha yang bersumber dari anggaran peme rintah dan/atau nonanggaran pemerintah. PSN yang bersumber dari nonanggaran pemerintah dikoordinasikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement