Kamis 19 Sep 2019 16:59 WIB

Dua Nelayan yang Hilang Ditemukan Meninggal

Kedua jenazah ditemukan mengapung di permukaan laut 1-2 km dari lokasi kapal terbalik

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dua nelayan yang hilang dalam kecelakaan laut di Pantai Lengkong Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap pada Senin (16/9), berhasil ditemukan. Namun namun kedua nelayan tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

''Korban atas nama Aris Seno ditemukan tadi pagi sekitar pukul 06.15. Sedangkan korban atas nama Maryono, ditemukan Rabu (18/9 petang sekitar pukul 17.50,'' jelas Komandan SAR Pos Basarnas Cilacap, Mulwahyono, Kamis (19/9).

Dia menyebutkan, jenazah Aris Seno dan Maryono ditemukan dalam keadaan mengapung di permukaan air laut. Jenasah Aris ditemukan sekitar 1 km dari lokasi kejadian kapal terbalik atau di perairan sekitar Pantai Kemiren, sedangkan jenasah Maryono ditemukan sekitar 2 km atau di perairan belakang RS Pertamina Cilacap.

''Dengan ditemukannya seluruh korban dalam musibah tersebut, maka operasi pencarian resmi ditutup dan semua unsur SAR Gabungan kembali ke base camp masing-masing,'' katanya. Selain itu, kedua jenasah juga sudah diserahkan pada keluarga korban setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan di RSUD Cilacap.

Sebagaimana diketahui, musibah kecelakaan laut  terjadi di Pantai Lengkong, Senin (16/9). Perahu jenis compreng 'Setia Maju Putra' yang diawaki tiga nelayan terbalik dihantam gelombang tinggi saat hendak merapat ke daratan setelah selesai mencari ikan.

Dalam musibah terebut, seorang nelayan bernama Mona Dwi Rizky Saputra alias Rizky (20), warga Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan dua nelayan lainnya, Aris Seno (28) warga Jalan Tupai Kelurahan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara dan Maryono (40) warga Desa Brebeg Kecamatan Jeruklegi Cilacap, hilang ditelan gelombang laut.

Sebelum musibah terjadi, kedua nelayan tersebut diketahui berangkat melaut dari lokasi penambatan perahu di pantai Lengkong Desa Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara, sekitar pukul 06.00. Seperti biasa, nelayan yang menggunakan perahu kecil hanya melaut setengah hari dan pulang kembali ke daratan sekitar pukul 12.00.

Namun saat mereka hendak pulang dan mendaratkan perahu di pantai Lengkong, datang ombang cukup tinggi yang menghantam perahu mereka. Saat itu, perahu kecil tersebut terbalik, dan melemparkan tiga awaknya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement