REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Tajug Gede Cilodong atau Masjid Besar Cilodong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan menjadi pusat studi peradaban.
"Nanti akan dibangun berbagai fasilitas di kawasan Tajug Gede Cilodong," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Tajug Gede Cilodong, Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Ahad (22/9)
Di antara tujuannya, agar masjid besar yang berlokasi di daerah bekas prostitusi itu tidak hanya menjadi tempat ibadah. Tetapi juga akan menjadi pusat studi peradaban.
Ia menjelaskan, akan ada sejumlah konten yang akan dibangun di kawasan Tajug Gede Cilodong tersebut. Di antaranya Museum Islam Nusantara, Keramik Nusantara, perpustakaan digital, Museum Nyi Pohaci yang menyeritakan mengenai padi, serta museum bola.
Konten lainnya ialah museum wayang yang terinspirasi dari Giri Harja, serta Museum Kasih Sayang yang terinspirasi dari Habibie-Ainun. Menurut dia, museum yang akan dibangun ialah museum berkonsep digital dengan dilengkapi visual.
Semua museum itu akan terpusat di kompleks Tajug Gede Cilodong dengan luas 12 hektare. "Pembangunannya akan dimulai pada tahun depan," katanya