REPUBLIKA.CO.ID, LOS Angeles — Aktor Ashton Kutcher tampaknya menanggapi tuduhan dari mantan istrinya, Demi Moore dalam buku barunya, “Inside Out” di Twitter. Namun, sebenarnya Kutcher mengarahkan penggemar ke sebuah pesan tentang kecurigaannya terhadap Presiden Donald Trump.
Pada Selasa (24/9), Kutcher megunggah nomor telepon yang diklaim dapat mengirimkan pesan kebenaran. Setelah mengirim pesan nomor ini dan mengikuti tautan, Page Six melaporkan bahwa teks pra-tertulis dikirim sebagai tanggapan.
Di dalamnya, aktor menyuarakan pendapatnya tentang skandal Trump, yang melibatkan pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. “Mila (Kunis) dan saya bertemu dengan Presiden Zelesky serta istrinya. Naluri saya, dia berkomitmen memberantas korupsi di Ukraina. Ia juga berkomitmen mengakhiri perang dan berterima kasih atas komitmen keuangan Amerika Serikat karena mereka membutuhkannya,” ujar Kutcher, seperti dilansir dari Fox News, Jumat (27/9).
Sang istri, Mila Kunis lahir di Ukraina dan tinggal di sana ketika dia masih kecil. Kutcher kemudian menulis teks lanjutannya.
“Jika Presiden kami menggunakan bantuan keuangan itu untuk memanfaatkan Presiden Zakensky untuk menyelidiki (Joe) Biden harus dicurigai. Jika Presiden kami tidak menggunakannya sebagai pengaruh dan hanya mendorong Presiden Zelensky untuk menyelidiki Biden tanpa alasan, dia harus dicurigai.”
Teks ketiga dan terakhir tertulis, “jika Anda suka Presiden Trump atau bukan, Amerika adalah prioritas yang meminta campur tangan asing dalam pemilihan kami di Amerika.”
Banyak yang dengan cepat percaya bahwa cicitan awal Kutcher adalah caranya menghadapi tulisan Moore. Dalam buku itu, Kutcher dituduh selingkuh. Satu jam sebelum berbagi nomor telepon, aktor The Ranch tersebut berbagi dua cicitan samar lagi yang sepertinya mengisyaratkan drama Moore.
“Saya baru saja akan menekan cicitan itu. Kemudian saya melihat putra, putri, serta istri saya, dan saya menghapusnya,” katanya.