Selasa 01 Oct 2019 00:03 WIB

Kemenhub Siapkan Angkutan Evakuasi Pengungsi di Wamena

Kebanyakan pengungsi bertujuan ke Sorong, Ambon, ternate dan Makassar.

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Kementerian Perhubungan menyiapkan kapal laut untuk mengevakuasi pengungsi di Wamena, Jayapura.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Kementerian Perhubungan menyiapkan kapal laut untuk mengevakuasi pengungsi di Wamena, Jayapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan kapal laut untuk pengungsi di Wamena, Jayapura. Angkutan itu disiapkan agar para pengungsi dan korban kerusuhan dapat dievakuasi dan dipulangkan ke kampung halaman mereka, mengingat kondisi Wanena yang sedang tidak kondusif.

"Kami akan membantu eksodus warga di Papua dengan menyiapkan beberapa jenis kapal. Yaitu Kapal Negara KPLP, Navigasi, perintis dan Pelni berjadwal di beberapa pelabuhan Papua Barat dan Papua," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hengki Angkasawan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/9).

Adapun kapal yang disiapkan meliputi KN KALAWAI P 117 berada di Pelabuhan Gudang Arang Ambon dan KN GANDIWA P 118 dari Pangkalan PLP Kelas II Bitung. Kapal tersebut berkapasitas 100 orang sampai 150 orang. Selain itu dalam kapal juga disiapkan persediaan logistik.

Selain kapal, Kemenhub juga menyediakan pesawat Trigana, Deraya, My Indo, Semuwa Aviation Mandir, Jayawijaya Air Dirgantara, Wings Air, dan dua tipe pesawat Hercules yang dapat mengangkut lebih dari 500 orang. "Dari data yang kami terima kebanyakan pengungsi bertujuan ke Sorong, Ambon, Ternate, Bitung, dan Makassar. Jadi kami akan berupaya mengeksodus para pengungsi ke kampung halaman mereka," jelas Hengki.

Sebagai informasi jumlah pengungsi di Wamena, Papua, mencapai ribuan orang yang masih berada di sejumlah tempat seperti gereja dan rumah warga. Kerusuhan di Wamena menelan 32 orang korban jiwa sehingga seluruh masyarakat panik dengan situasi keadaan di Wamena.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement