Jumat 11 Oct 2019 00:58 WIB

Go Local Jadi Ambisi Tokopedia Majukan Pedesaan

Tokopedia yakin target transkasi tahun ini yang ada di angka Rp 222 triliun tercapai.

Wakil Direktur LPEM FEB UI Kiki Verico, CEO and Co Founder Tokopedia William Tanuwijaya dan Pendiri Smitten by Pattern Laras Angeraint (dir kiri) berbincang usai konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/10).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wakil Direktur LPEM FEB UI Kiki Verico, CEO and Co Founder Tokopedia William Tanuwijaya dan Pendiri Smitten by Pattern Laras Angeraint (dir kiri) berbincang usai konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya meyakini potensi di seluruh pedesaan Tanah Air jauh lebih baik dibandingkan pasar global. William belum mau mengikuti sejumlah e-commerce lainnya yang mulai melebarkan sayap mengejar pasar internasional.

Menurut William, sesuai dengan visi ketika ia mendirikan Tokopedia bersama rekannya, Leontinus Alpha Edison, bangsa sendiri harus mendapatkan manfaat terbesar dari kehadiran Tokopedia.

"Untuk saat ini, Go Local lebih baik ketimbang Go Global, ada 100 juta penduduk di pedesaan yang ingin kami rangkul agar bisa bersama-sama maju memanfaatkan semua fasilitas di Tokopedia," kata William dalam diskusi bertajuk 'Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia' di Jakarta, Kamis (10/10).

William mengatakan, begitu besarnya potensi di seluruh pedesaan Indonesia, kontribusi yang diberikan Tokopedia kepada ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen. Untuk tahun ini saja, kata dia, kontribusi Tokopedia terhadap ekonomi negara mencapai 1,5 persen. William yakin angka 5 persen itu bisa ditembus seiring dengan komitmen Presiden Joko Widodo terkait program listrik masuk desa.

Menurut dia, kehadiran listrik yang ditargetkan akan mengalir di setiap desa pada tahun depan akan membuat kegiatan jual-beli online semakin kuat. "Bila semua lancar dan stabil, maka nilai transaksi yang terjadi di Tokopedia untuk tahun ini bisa menembus Rp 222 triliun. Tapi jika semua masyarakat di seluruh desa sudah terlibat, maka akan lebih besar lagi," kata dia.

William yakin masyarakat Indonesia akan sangat terbantu oleh Tokopedia. Dia bahkan berharap, akan muncul pengusaha-pengusaha nasional di setiap daerah tanpa harus jauh-jauh hijrah ke Jakarta mengejar mimpi.

"Ekspansi bisnis menelan banyak sekali biaya. Ini yang ingin Tokopedia patahkan. Dagangan akan tetap laku terjual di Jawa meskipun dia ada di Aceh. Bahkan kami sudah siapkan gudang-gudang penyewaan di daerah-daerah jika ingin stok barang di suatu daerah terjaga," kata dia.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Tokopedia bisa memberikan kontribusi yang lebih untuk Indonesia dalam tahun-tahun mendatang.

Wakil Direktur LPEM FEB UI Kiki Veriko mengungkapkan, Tokopedia telah berkontribusi sebesar Rp 58 triliun terhadap perekonomian RI pada 2018. Kontribusi ini diprediksi akan meningkat menjadi Rp 170 triliun pada akhir 2019.

Kontrisbusi terbesar Tokopedia terhadap perekonomian yaitu di DKI Jakarta Rp 16,4 triliun, Jawa Barat Rp 11,36 triliun, Sumatera Utara Rp 2,79 triliun, Kalimantan Timur Rp 933 miliar, Bali Rp 822 miliar, Aceh Rp 262 miliar, dan Sulawesi Utara Rp 160 miliar.

Selain ekonomi, Kiki menemukan dampak lain dari Tokopedia yakni menambah pendapatan ibu rumah tangga sebesar Rp 19,02 triliun. Ini setara dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp 441 ribu setiap angkatan kerja di Indonesia.

"Dari 2017-2018 Tokopedia menambah 857 ribu lapangan kerja dengan 309 ribu di antaranya menjadikan aktivitas berjualan di Tokopedia sebagai pekerjaan utama, ini jelas luar biasa," kata Kiki dalan kesempatan yang sama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement