REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Ma'ruf Misbah dkk dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, peradaban Islam dari masa Bani Abbasiyah hingga Dinasti Umayyah dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni kota pusat peradaban Islam, bangunan-bangunan, penemuan, dan tokoh-tokohnya.
A. Kota pusat peradaban
Kota-kota yang terkenal menjadi pusat peradaban Dinasti Abbasiyah antara lain:
Baghdad
Kota ini merupakan yang paling indah karena dikerjakan oleh lebih dari 100 ribu pekerja yang dipimpin oleh Hajaj bin Arthal dan Amran bin Wadldlah. Di kota ini, terdapat istana di pusat kota, asrama pegawai, rumah kepala polisi, dan rumah keluarga khalifah.
Istananya bernama Qasruzzabad yang memiliki luas 160 ribu hasta persegi. Dibuat sangat indah dengan membujur empat jalan utama ke luar kota. Di kiri kanan jalan, dibuat gedung bertingkat. Di luar Kota Baghdad, dibangun kota satelit, seperti Rushafah dan Karakh.
Kedua kota tersebut dilengkapi dengan kantor, toko-toko, rumah, taman, kolam, dan lainnya. Karena itu, Kota Baghdad menjadi kota impian seluruh dunia.
Samarra
Letaknya di sebelah timur Sungai Tigris, kurang lebih 60 kilometer dari Baghdad. Kotanya sangat indah, nyaman, dan teratur. Nama 'Samarra' diberikan oleh Khalifah Al-Manshur. Ketika peresmian kota, banyak orang yang terkesan dengan keindahannya. Hal ini sesuai dengan namanya Samarra yang berasal dari kata 'Sarra Man Ra'a' yang berarti senang memandangnya. Di kota ini, terdapat 17 istana yang sangat indah, cantik, dan mungil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lainnya.
Sevilla
Kota ini merupakan salah satu kota terindah di Spanyol dan terletak di tepi Sungai Guadal Quivir. Pernah menjadi ibu kota Kerajaan Mulukuththawaif. Di kota ini, dulu, dibangun sebuah masjid yang sangat megah. Namun, kini masjid itu telah menjadi Gereja Santa Maria. Menaranya mencapai 70 meter dengan dasar sekitar 13,60 meter.
Granada
Kota ini memiliki tanah yang subur. Di kota ini, dibangun sebuah istana yang sangat terkenal sampai kini, yaitu Istana Granada yang dibuat oleh raja-raja Akhmar dan diberi nama al-Hambra.
Cordoba
Kota ini didirikan oleh Abdurrahman Ad-Dakhil (Abdurrahman sang Penakluk, wafat 852 M). Puncak keemasannya dialami pada masa Sultan Abdurrahman III yang bergelar An-Nasyir (w 961 M). Cordoba menjadi kota teladan di seluruh Eropa karena kota lainnya sangat kotor, becek, gelap, serta sepi. Sementara itu, Cordoba sangat indah, terang benderang, bersih, dan indah di pandang mata.
Qahirah atau Kairo
Kota Kairo didirikan oleh Jauhar As-Saqali tahun 358 Hijriyah sebagai pusat Dinasti Fatimiyah di Mesir. Di kota ini, terdapat Universitas Al-Azhar yang menampung ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. Selain Universitas Al-Azhar, di kota ini juga terdapat Masjid Amru bin Ash.