REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, angka kebutaan di Jawa Timur masih di atas rata-rata nasional. Adapun 80 persen kebutaan di Jatim, disebabkan katarak. Khofifah pun menargetkan Jawa Timur bebas dari katarak pada 2023.
“Kita berharap bahwa dua puluh dua tiga Jawa Timur ini sudah bebas katarak,” Kata Khofifah saat menggelar bakti sosial untuk percepatan penanganan katarak di Rumah Sakit Soedono, Madiun, Jumat (11/10).
Khofifah mengaku, gerakan penanganan katarak akan terus dilakukan di beberapa titik yang sudah di petakan di Jawa Timur. Dalam penyelenggaraanya, Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan Komite Mata Daerah (Komatda), Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dan salah satu bank swasta di Indonesia.
“Kami juga sudah kordinasi secara teknis, supaya continuity dari seluruh ikhtiar ini bisa Kita lanjutkan. Jadi hari ini kita mulai tekad dan sinergi bersama mewujudkan Jatim bebas katarak 2023,” ujar Khofifah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso menjelaskan, angka kebutaan di Jawa Timur mencapai lebih dari empat ratus ribu. Kebutaan tersebut, kata dia, disebabkan beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, serta karena paparan sinar ultraviolet.
“Totalnya sekitar empat ratus ribuan, ada beberapa faktor resiko penyebab katarak. Di antaranya ultraviolet dan penyakit dasar seperti diabet dan hipertensi, oleh karenanya arah pencegahan kita kesana,”ujar Kohar.