REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kebakaran hebat melanda satu blok gudang semen Rajawali di area PT Indocement Tunggal Prakarsa, Kabupaten Cirebon, Jumat (11/10) sekitar pukul 19.15 WIB. Peristiwa itu diduga terjadi akibat hubungan pendek arus listrik.
Satu blok gudang itu terdiri dari enam lokal. Adapun barang yang tersimpan di dalam gudang tersebut di antaranya semen merk Rajawali, spare parts daur ulang, motor, kabel, pipa dan plat.
General Manager PT Indocement Tunggal Prakarsa, Budiono Hendranata mengatakan, penyebab pasti kebakaran hingga kini masih diselidiki. "Api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik di salah satu bagian gudang," kata Budiono.
Api dengan cepat membesar dan merambat ke bagian yang lain akibat tiupan angin yang cukup besar. Ditambah lagi, konstruksi gudang terbuat dari kayu dan pipa.
"(Bunyi) ledakan juga kami perkirakan dari pipa karena ada akumulasi panas," terang Budiono.
Budiono menyatakan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Selain itu, proses produksi juga tidak terganggu karena gudang yang terbakar bukan di area produksi.
Api dipastikan sudah padam pada pukul 23.00 WIB. PT Indocement Tunggal Prakarsa belum mengetahui secara pasti kerugian akibat peristiwa tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, Iis Iskandar, mengatakan, pihaknya menerjunkan delapan unit mobil pemadam kebakaran. Pemadaman juga dibantu dua unit mobil pemadam kebakaran milik Indocement.
"Pemadaman sempat terkendala air. Kadang harus ambil dari luar," tandas Iis.