Selasa 15 Oct 2019 16:53 WIB

Saingan Starbucks Sentuh Bisnis Teh

Luckin Coffee merupakan saingan utama Starbucks di China

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Saingan Starbucks Sentuh Bisnis Teh, Mulai Buka Outlet di Kota . . . .. (FOTO: Tech Crunch)
Saingan Starbucks Sentuh Bisnis Teh, Mulai Buka Outlet di Kota . . . .. (FOTO: Tech Crunch)

Warta Ekonomi.co.id, -- Luckin Tea telah membuka 20 cabang di 20 kota di wilayah China, setelah memisahkan diri dari perusahaan induknya, Luckin Coffee, saingan utama Starbucks di China.

Perusahaan itu menyusun berbagai kemitraan dengan pengusaha ritel yang ingin membuka outet teh, dilegkapi sistem bagi hasil dan risiko. Dalam skema kerja sama itu, investasi awal berasal dari mitra individu bukan Luckin Coffee ataupun Luckin Tea yang masih melaporkan kerugian pada kuartal kedua 2019.

"Mitra dapat mengusulkan lokasi dan menyusun dekorasi toko, sementara perusahaan akan mengelola emasaran merek, akuisisi pelanggan, dan mengembangkan sistem operasi digital serta rantai pasokan," jelas Luckin, seperti dikutip dari Kr-Asia, Selasa (15/10/2019).

Baca Juga: Atasi Masalah Kerugian, Pesaing Starbucks di China Ini Lepas Unit Bisnis....

Luckin Tea telah mendirikan satu toko mandiri di Shanghai. Namun, pembukaan toko di masa depan akan mengandalkan kemitraan yang akan dimulai pertengahan bulan ini. Lebih lanjut, Luckin Tea juga sudah menguji coba aplikasi sejak pertengahan September.

Sekitar 65% cabang Luckin Tea berlokasi di wilayah kekuasaan Luckin Coffee. Luckin Tea berkantor pusat di Xiamen, Ibu Kota Provinsi Fujian, China Timur; markas Luckin Coffee. Satu lainnya berada di Ibu Kota Fujian, Fuzhou dan Kota Quanzhou.

Provinsi Jiangsu Timur menjadi markas bagi lima cabang Luckin Tea, meliputi Nanjing, Changzhou, Yangzhou, Zhenjiang, dan Wuxi. Sementara itu, Luckin Coffee memiliki lebih dari 200 outlet hingga akhir Juni di provinsi tersebut.

Langkah yang Luckin Tea ambil begitu berbeda dari pemain lain di kota-kota besar China. Heytea yang dibeking oleh Meituan, telah mengelola 49 toko di Shanghai dan 40 toko di Guangzhou. Sementara, Naixuecha mengoperasikan 19 toko di Shanghai dan 18 toko di Guangzhou.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement