REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama lima tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, tol laut menjadi salah satu program pembangunan konektivitas. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan selama pemerintahan jilid satu itu, sebanyak 18 tol laut berhasil dibangun.
“Bila dilihat apa yang sudah dilakukan,tol laut begitu intensif. Jadi disparitas harga bisa ditekan,” kata Budi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (19/10).
Dia memastikan dengan adanya tol laut maka pasokan sembilan bahan pokok bisa didapatkan masyarakat di bagian indonesia timur. Respons positif pun diterima dari pemerintah provinsi yang membutuhkan tol lau tersebut.
"Kami bertemu banyak bupati dan guberbur mereka sangat membutuhkan itu," ujar Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Purnomo.
Agus menjelaskan jumlah rute tol laut setiap tahunnya terus bertambah. Pada 2016, jumlah rute tol laut hanya enam trayek, 2017 sebanyak 13 trayek, pada 2018 hingga 2019 sebanyak 18 trayek.
Beberapa disparitas harga yang bisa ditekan salah satunya di Anambas. "Di Anambas harga beras bisa turun 14 persen dan gula pasir bisa turun enam persen," ujar Agus.
Begitu juga harga semen mengalami penurunan di sejumlah wilayah timur Indonesua. Harga semen di Rote turun 14 persen, di Waingapu turun 20 persen, dan di Sabu Raijua turun 15 persen.