Ahad 20 Oct 2019 15:24 WIB

Ganjar Ajak Semua Pihak Bersatu di Pemerintahan Jokowi-Maruf

a menilai, tantangan Indonesia ke depan akan semakin berat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ani Nursalikah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad (20/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sebelum masuk ke dalam ruang pelantikan, ia menyampaikan harapannya agar semua pihak bersatu dalam membangun Indonesia di periode kedua Jokowi ini.

"Nampak-nampaknya Pak Jokowi-Ma'ruf Amin akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Oleh karena itu pada hari ini saatnya kita bersatu, saatnya kita mendukung (pemerintah)," ujar Ganjar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad (20/10).

Baca Juga

Ia menilai, tantangan Indonesia ke depan akan semakin berat. Ditambah situasi dunia yang saat ini belum stabil, dipastikan akan berimbas kepada Indonesia juga

Sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia siap membantu kerja pemerintah lewat kepemimpinannya di daerah sebab lewat daerah pembangunan Indonesia berawal. "Sehingga yang menjadi keputusan politik mesti cepat, pencegahan korupsi mesti berjalan di daerah, reformasi mesti dilaksanakan, kami-kami ini yang di daerah yang harus melaksanakan itu dan menciptakan susasa kondusif," ujar Ganjar.

Pelantikan presiden dan wapres terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan digelar Ahad (20/10), sekitar pukul 14.30 WIB di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. TNI-Polri menerjunkan setidaknya 30 ribu personel untuk membantu mengamankan acara tersebut.

Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menegaskan, pelantikan presiden dan wakil presiden yang digelar 20 Oktober 2019 adalah amanat konstitusi. Oleh sebab itu, TNI-Polri akan mengawal pelaksanaan pelantikan itu dari segala upaya penjegalan.

"Pelantikan adalah acara kenegaraan, acara yang konstitusional. Kita tahu bahwa tahapan pemilu berjalan sesuai dengan konstitusi, semua sudah berakhir sehingga tinggal tahap terakhir, yaitu pelantikan," ujar Tito.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement