REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengapresiasi CEO sekaligus pendiri Gojek Nadiem Makarim yang mendatangi Istana Kepresidenan terkait dengan tawaran menjadi calon menteri oleh Presiden Joko Widodo. "Tentunya saya ikut senang, pertama karena Nadiem itu kan dari kalangan milenial dan juga kuliah di Harvard, jadi enggak usah diragukan pendidikannya. Gojek jadi perusahaan yang terlaksana dengan baik," kata Gubernur Emil di Gedung Negara Pakuan Bandung, Senin (21/10).
Dia mengatakan walaupun usianya terbilang masih muda, kemampuan seorang Nadiem Makarim tidak perlu diragukan. Jejak suksesnya memimpin Gojek dinilainya menunjukkan kapasitas yang bersangkutan. "Dan saya kira tingkat kecerdasan tidak diukur dari umur tapi kebermanfaatannya. Pokoknya saya ikut senang," ujarnya.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini menampik kalau masuknya Nadiem Makarim ke kabinet Jokowi-KH Ma'ruf Amin tidak disertai pengalaman politik yang cukup. "Saya kira tidak juga ya, coba kamu lihat di kabinet sebelumnya apakah ada pengalaman yang relevan dengan bidangnya, saya kira enggak semua," katanya.
Sebelumnya, Pendiri GoJek, Nadiem Makarim, mendatangi Istana Kepresidenan. "Saya dipanggil Presiden," kata dia, kepada pers, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Nadiem yang juga mengenakan kemeja putih mengaku tidak tahu alasan ia dipanggil Presiden Jokowi. "Nanti ditanya Presiden ya," kata dia.
Nadiem Makarim mengaku akan mundur dari jabatannya di perusahaan rintisan unicorn tersebut karena menerima posisi sebagai menteri. "Sudah pasti dari posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali," kata Nadiem.