Selasa 22 Oct 2019 04:34 WIB

Jokowi-Maruf Amin Diharapkan Bangun Ekonomi Lebih Baik Lagi

Pembangunan ekonomi dinilai memiliki peran penting.

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima ucapan selamat dari tamu negara seusai acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima ucapan selamat dari tamu negara seusai acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, berharap Joko Widodo - Ma'ruf Amin bisa membangun ekonomi Indonesia lebih baik lagi 5 tahun ke depan.

"Selamat kepada Pak Jokowi, Pak Ma'ruf Amin atas pelantikannya. Mudah-mudahan bisa membawa ekonomi kita jauh lebih baik lagi," kata Hary Tanoesoedibjo, Senin (21/10)

Dia mengungkapkan bila ekonomi terus bertumbuh dan kuat, Indonesia punya cukup dana untuk membangun atau memperbaiki berbagai sektor, mulai dari infrastruktur hingga militer.

Selain itu, negara diyakini bisa hadir membantu masyarakat di segala aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga pendidikan.

"Kalau ekonominya berkembang bagus, otomatis akan membantu yang lain, karena kita pasti punya dana cukup untuk membangun pendidikan, infrastruktur, militer, kesehatan dan semuanya," tutur Hary.

Di negara maju, masyarakat bisa menikmati layanan kesehatan dan pendidikan hingga perguruan tinggi secara gratis.

Pembangunan infrastruktur pun bisa berjalan cepat dan militernya sangat kuat, karena ekonominya kuat. "Jadi, menurut saya (pembangunan) ekonomi paling penting," tegas Hary yang dua periode memimpin Federasi Futsal Indonesia itu.

Terkait susunan kabinet, Hary menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi - Ma'ruf. "Itu nanti terserah," kata pria yang telah memberikan kuliah umum di 200 lebih perguruan tinggi se-Indonesia itu.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menginginkan pembentukan kementerian baru sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman, salah satu upayanya adalah memberi tempat buat anak muda dengan rentang usia 20 s.d. 30 tahun masuk dalam kabinet periode keduanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement