Jumat 25 Oct 2019 00:07 WIB

Harapan Khofifah pada Menteri Asal Jawa Timur

Khofifah harapkan sinergi antara pemerintah pusat dengan Pemprov Jawa Timur

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Wihdan
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan harapannya terhadap para menteri di Kabinet Indonesia Maju, yang berasal dari Jawa Timur. Mantan menteri Sosial di Kabinet Kerja itu berharap, sinergi antara pemerintah pusat dengan Jawa Timur, bisa terjalin baik. Apalagi ada sekitar tujuh menteri yang berasal dari Jawa Timur.

Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kabinetnya, diketahui yang mengisi 3 pos strategis di Istana Negara tetap orang lama, yang ketiganya berasal dari Jawa Timur. Yaitu Mensesneg Pratikno dari Bojonegoro, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dari Kediri, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang juga dari Kediri.

"Kami berharap sinergitas mereka dengan daerah asal mereka Jawa Timur akan  nyambung, produktif, dan strategis," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (24/10).

Tokoh Jawa Timur yang juga masuk dalam kabinet Indonesia Maju adalah Mahfud MD. Tokoh nasional asal Madura itu dipercaya presiden menjabat posisi Menkopolhukam. Dikatakan Khofifah sosok Mahfud MD punya kompetensi dan kapasitas yang sangat mumpuni.

"Saya rasa cukup firmed Pak Mahfud mendapatkan penugasan di situ. Gus Dur dulu memberikan julukan Pak Mahfud adalah peluru tak terkendali. Maksudnya pikiran dan gerakannya sering out of the box," ujar Khofifah.

Sosok menteri asal Jawa Timur yang juga menurutnya patut dibanggakan adalah Muhajjir Efendi yang dipercaya menjabat menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Pada menteri kelahiran Madiun tersebut, Khofifah berharap akan ada sinergi terutama terkait percepatan penyejahteraan masyarakat Jawa Timur.

"Kita berharap bisa sama-sama punya ruang berkoordinasi terutama terkait dengan percepatan  penyejahteraan masyarakat yang ada di dalam koordinasi Menko PMK bisa kita bangun koneksitas lebih kuat," kata Khofifah.

Sosok asal Jawa Timur yang juga melenggang masuk di Kabinet Indonesia Maju adalah Abdul Halim Iskandar. Politikus PKB itu diberi mandat untuk menjabat menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Khofifah berharap besar, Halim bisa turut membantu Jawa Timur dalam rangka mengentaskan desa tertinggal.

"Kita masih punya PR sebanyak 361 desa yang masih berstatus tertinggal menurut Kemendes. Dalam banyak forum saya sering  meminta agar ini dipetakan faktor penyebab ketertinggalannya dan pola intervensinya. Agar di tahun 2020 kita bisa bersama-sama mengentaskan," ujar Khofifah.

Terakhir, sosok yang juga masuk di Kabinet Indonesia Maju adalah Ida Fauziah yang menjabat menteri Tenaga Kerja. Khofifah menyebut di bidang tenaga kerja ada perundangan yang menurut informasi  masuk  omnibus law. Dia mengatakan, Jawa Timur juga akan menyesuaikan jika nanti ada aturan-aturan yang juga bisa menggunakan sistem omnibus law dalam revisi Perda di Jatim.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement