Truk itu rencananya akan menuju ke Inggris di mana pihak berwenang sebelumnya menemukan 39 orang tewas di dalam sebuah truk kontainer minggu lalu. Suhu di truk yang ditemukan di Prancis kali ini menunjukkan tujuh derajat Celsius.
Delapan orang itu dibawa ke rumah sakit karena menderita hipotermia, seperti yang dikatakan pemerintah Prancis. Para migran mengatakan mereka berasal dari Afghanistan.
Dua pengemudi truk berpendingin yang berasal dari Rumania telah ditangkap. Sejauh ini belum diketahui dari mana asal truk tersebut.
Penyelundup manusia telah berulang kali membawa para pengungsi ke Eropa secara ilegal dengan menggunakan truk.
Lima hari lalu, Inggris dikagetkan dengan penemuan 39 mayat di sebuah kontainer truk di sebelah timur ibu kota Inggris, London.
Polisi saat ini mengalihkan fokus mereka ke Vietnam sebagai negara asal para pengungsi nahas tersebut. Sebelumnya polisi mengatakan mereka berasal dari Cina.
Sementara itu Cina mengatakan pihaknya berharap Inggris dapat dengan cepat mengidentifikasi 39 orang yang ditemukan tewas ini.
Polisi Inggris pada awalnya mengatakan bahwa para korban berasal dari Cina. Tetapi sejak berita diturunkan, puluhan keluarga asal Vietnam melaporkan telah kehilangan kerabat mereka dan curiga bahwa mereka termasuk di antara korban yang tewas.
Asisten Menteri Luar Negeri Cina, Chen Xiaodong, pada Senin (28/10) meminta komunitas internasional bekerja sama melawan migrasi ilegal. Chen mengatakan kasus ini "harus ditangani bersama dan diselesaikan oleh semua pihak yang berkepentingan agar kita dapat mencegah tragedi seperti ini terjadi lagi di masa depan. "
Beredar pesan teks dari korban
Vietnam adalah salah satu dari tiga negara teratas asal para migran diselundupkan ke Inggris. Seorang perempuan muda dikatakan telah mengabarkan orang tuanya di Vietnam bahwa ia nyaris sekarat saat berada di dalam truk.
"Saya tidak bisa bernafas, saya akan mati," ujar sebuah pesan teks yang diperoleh media Inggris, BBC.
"Perjalanan saya ke negara asing menjadi langkah yang sangat salah," tulis perempuan itu. Apakah perempuan yang dimaksud ini termasuk salah satu dari 39 korban, hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi secara resmi.
Menurut polisi, identifikasi jenazah kemungkinan dipersulit oleh kerabat para korban yang juga tinggal secara ilegal di Inggris dan takut untuk mendatangi pihak berwenang.
Karena itu pihak penyelidik berjanji untuk tidak menuntut siapa pun yang menghubungi kepolisian dalam kasus ini. Masih belum jelas kapan dan di mana ke 39 orang ini menaiki truk.
ae/ts (dpa, AP, afp)