REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komite Ekonomi Kreatif di Kota Padang diyakini mampu menjadi wadah untuk memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif. Terutama dalam mendukung pengembangan ekonomi digital. Tidak hanya itu, berkembangnya pelaku ekonomi kreatif di Kota Padang juga diyakini dapat menjadi jalan keluar mengatasi permasalahan yang ada, seperti pengangguran dan kemiskinan.
Hal itu dikatakan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah usai mengukuhkan Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang periode 2019-2021, di Balaikota Padang, Senin (28/10).
Mahyeldi menyebut, keberadaan ekonomi kreatif mampu menjadi pengungkit daya saing pertumbuhan ekonomi Kota Padang, sehingga keberadaanya akan mampu meningkatkan daya saing daerah di tingkat Nasional.
“Ini dapat berkembang dengan komitmen dari semua pihak, baik Pemda, komunitas, akademisi agar pengembangan kota kreatif dapat dilakukan secara berkelanjutan,” katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/inline/191029135709-803.jpg)
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengukuhkan pengurus Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang, 2019-2021.
Maka, kata Mahyeldi, diperlukan langkah konkret, sinergitas dari anggota Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang bersama pemangku kepentingan lainnya dalam merancang kebijakan pengembangan ekonomi kreatif serta mengawal dan mewujudkan rencana aksi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Padang.
"Sebagai kota kreatif, Kota Padang mempunyai banyak pelaku industri kreatif maupun komunitas ekonomi kreatif. Saya berharap agar Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang bisa mengarahkan dan mengembangkan sektor-sektor industri kreatif yang ada di Kota Padang," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setdako Padang, Swesti Fanloni mengatakan, keberadaan dari komite ekonomi kreatif diharapkan mampu menelaah dan menganalisis isu-isu strategis dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kota Padang.
"Komite ekonomi kreatif merupakan wadah yang menampung kebutuhan pelaku ekonomi kreatif. Sehingga nanti kebijakan kita juga mendukung dari pengembangan ekonomi kreatif. Makanya kebanyakan dari yang dilantik menjadi pengurus merupakan pelaku ekonomi kreatif yang telah berkecimpung," ujarnya.