Senin 04 Nov 2019 14:12 WIB

IDI Sleman Bagikan 100 Kacamata Gratis

Jumlag penderita gangguan penglihatan kini semakin meningkat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sleman membagikan kaca mata baca gratis kepada 100 orang.
Foto: ist
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sleman membagikan kaca mata baca gratis kepada 100 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sleman membagikan kaca mata baca gratis kepada 100 orang. Agenda itu dilakukan dalam rangka memperingati HUT IDI ke-69.

Pembagian kaca mata dilaksanakan bersama pemeriksaan gula darah gratis. Kegiatan itu diawali senam massal dan konsultasi kesehatan gratis yang diikuti ratusan masyarakat di Lapangan Pemda Sleman.

Baca Juga

Ketua IDI Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian agenda HUT IDI. Pada kesempatan itu, dibagikan 100 kaca mata dan dilakuakn pemeriksaan gula ke 150 orang.

Pembagian kaca mata diawali dengan pemeriksaan kesehatan mata terlebih dulu. Joko menekankan, kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pemerintah.

"Rangkaian kegiatan ini kami selenggarakan untuk mendukung Germas, dan sesuai tema HUT IDI ke-69 yaitu Bersama IDI Masyarakat Sehat Negara Kuat," kata Joko, Ahad (3/11).

Ia mengingatkan, kecenderungan penyakit tidak menular saat ini terus meningkat. Salah satunya diabetes melitus dan gangguan penglihatan yang disebabkan pola makan dan pola keseharian yang kurang baik.

Untuk itu, ia menilai pemeriksaan ini penting untuk mendetksi agar bila ada yang meningkat bisa diperiksakan lebih lanjut. Apalagi, jumlah penderita diabetes peringkat ketiga usai hipertensi dan gigi.

"Untuk jumlah memang agak sulit diidentifikasi, tapi diabetes menjadi presentase tertinggi ketiga penyakit yang sering diperiksa ke Puskesmas," ujar Joko.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement