REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara kenamaan Garin Nugroho menyebut penyair WS Rendra sebagai "Burung Merak" yang anggun dan bebas. Ia memandang, dalam tubuh Rendra ada keanggunan disertai kebebasan.
"Kebebasan yang dia miliki disertai pengetahuan, keterampilan, dan rasa kemanusiaan," kata Garin saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Garin mengatakan, karya-karya pamflet Rendra banyak yang berbicara dan menggugat kekuasaan. Tak seperti penyair pada umumnya, Rendra dapat menunjukkan kritik sosialnya dengan perasaan kemanusiaannya.
"Perasaan kemanusiaan serta keterampilan berbahasa dan sastra yang dimiliki Rendra membuat kritik-kritik sosial itu menemukan kehidupan yang lebih panjang dan menimbulkan inspirasi," kata Garin.
Di mata Garin, kemampuan pamflet Rendra mengandung keindahan dan bahasa. Tak heran jika karyanya lebih mudah hidup dari zaman ke zaman.
"Karena mudah dicerna dan memberikan inspirasi, misalnya saja, pada awal kariernya Rendra menulis naskah drama Orang-orang di Tikungan Jalan (1954) yang mendapat penghargaan dari tingkat provinsi hingga internasional," ujarnya.
Garin berpendapat, kepiawaian Rendra juga didukung oleh latar belakang kehidupannya, ayah Rendra adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan guru Bahasa Jawa. Dia pun menempuh pendidikan sastra Inggris di UGM dan pernah belajar di American Academy of Dramatical Art di New York.