LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada 2020 diproyeksikan tetap stagnan di tengah perekonomian global yang tidak menentu. Ekonom dari SBM ITB Anggoro Budi Nugroho mengatakan meskipun tren tabungan masyarakat tinggi, namun masyarakat banyak menunda konsumsi.
AYO BACA : Wow! Jalan Kaki Ekstra 15 Menit Setiap Hari Bisa Tingkatkan Ekonomi Global
"Sehingga ada kemungkinan ekonomi Jabar 2020 cenderung stagnan. Peran APBN dan APBD sangat menentukan terutama bilamana kenaikan gaji ASN dan percepatan proyek," ujarnya saat dihubungi Ayobandung.com, Jumat (8/11/2019).
AYO BACA : Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Bertahan 5,01% Hingga Akhir Tahun
Di sisi lain, kata dia, investasi di Jabar akan tetap lambat karena banyaknya hari libur dan turbulensi yang membuat pelaku usaha menunggu. Sektor manufaktur Jabar yang pangsa pasarnya 45% pada kue provinsi 2010, menurun 3% dalam delapan tahun.
"Jadi ini perlu kehati-hatian juga dari pemerintah," katanya.
Kendati demikian, Jabar termasuk provinsi yang bisa tumbuh di atas rata-rata nasional dengan inflasi baik. Hal itu karena infrastruktur dan ketersediaan informasi juga baik.
Pada tahun ini saja pertumbuhan ekonomi Jabar diproyeksikan bisa mencapai 5,5 %, lebih tinggi dari nasional di angka 5%. Selain itu, dia juga mengingatkan sektor perbankan perlu hati-hati karena tren kredit macet di Jabar termasuk tinggi dan transaksi nontunai mengalami perlambatan.
AYO BACA : Pengusaha Muda Didorong Jadi Tolok Ukur Kemandirian Ekonomi