REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris, penari, sekaligus model, Asmara Abigail pernah mengalami perundungan soal warna kulit yang dimilikinya. Saat masa sekolah, pemain film Perempuan Tanah Jahanam itu mengaku kerap diejek teman-temannya karena berkulit sawo matang.
"Saat kecil sering di-bully karena aku item, tapi kebetulan keluarga selalu membuat aku berpikir bahwa warna gelap itu keren, cantik. Dan aku sering baca majalah jadi aku malah kasian sama yang ngatain aku. Cara aku menghadapinya dengan tidak berteman sama mereka," ujar Abigail belum lama ini di Jakarta.
Abigail tidak ambil pusing ataupun sampai stress memikirkan ejekan teman-temannya dulu. Ia hanya sering berpikir cepar lulus sekolah dan mengambil jurusan kuliah yang sangat diminatinya.
Dukungan kekuarga juga lah yang membuatnya terus berpikir positif. Pemeran Asih dalam film Setan Jawa itu merasa beruntung ketika mengetahui wawasan bahwa di luar sana banyak perempuan percaya diri dan berhasil di bidangnya masing-masing, kendati berkulit hitam.
"Kayak model-model Amerika kulitnya beragam. Saat tumbuh besar aku sadar warna kuli, "its not what im looking for". Justru ketika kuliah ada di tengah orang pisitif, growing, makannya aku semakin apresiasi tentang diri aku sendiri dan orang lain," lanjutnya.
Kampanye kecantikan soal keberagaman warna kulit juga bisa turut mengedukasi masyarakat. Bahwa penting untuk menerima satu sama lain apa adanya sesuai slogan Bhinneka Tunggal Ika.
"Tapi juga yang penting adalah kulit sehat, sebisa mungkin ada waktu nggak make-up, aku juga nggak sering pakai make-up," katanya menambahkan.