jatimnow.com - Hari pertama masuk sekolah pasca ambruknya empat atap ruang sekolah, para murid-murid SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, terlihat antusias mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM), Senin (11/11/2019).
Para murid mengaku merasa aman bersekolah di gedung Madrasah Diniyah (Madin) Al-Ghofuriyah yang berjarak 100 meter dari gedung SDN Gentong.
"Senang bisa sekolah kembali, disana (SDN Gentong) kan ambruk. Disini (Gedung Madin) enak. Belajarnya bisa nyaman, aman. Tidak terganggu," ucap Miftahul Jannah, murid kelas VI B.
Senada dengan Miftahul Jannah, murid kelas VI B lainnya yakni, Lailatul Asifah Fitri meminta agar segera pelajaran sekolah diberikan mengingat ujian tengah semester (UTS) akan diselenggarakan bulan Desember mendatang.
"Saat sekolah libur, saya ikut les. Agar nanti pas UTS nilainya bagus," katanya.
Murid kelas IIA, M Taufiq Nur Hidayatulloh yang mengalami insiden atap kelas ambruk mengaku kembali mau sekolah di gedung SDN Gentong, asal bangunan yang ambruk tersebut kembali bagus.
"Sekolah disini (Gedung Madin) enak, sekolah disana (Gedung SDN Gentong) enak. Tapi ambruk. Mau sekolah ke sana lagi, kalau sudah dibangun," ucap Taufiq.
Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo mengatakan jika selama seminggu ini para murid SDN Gentong akan diajak belajar bersama dulu, untuk menghilangkan traumanya.
"Setelah trauma healing, kita ada perlakuan khusus dalam KBM. Mengingat para murid SDN Gentong juga akan menghadapi UTS (bulan Desember). Yang jelas, untuk memcerdaskan anak bangsa, upaya apapun akan kita lakukan," katanya.
Atap bangunan kelas II B, II A, V B, V A, SDN Gentong Kota Pasuruan ambruk dan menimpa guru dan murid yang sedang beraktifitas di dalam kelas sekitar pukul 08.15 Wib, Selasa (5/11/2019).
Ambruknya atap sekolah ini menyebabkan dua orang tewas yaitu Irza Almira (8), murid kelas 2B asal Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo dan seorang guru yang saat itu berada di kelas 5A, Sevina Arsy Wijaya (19), warga Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Selain menyebabkan dua korban tewas, kejadian ini juga mengakibatkan 11 murid SDN Gentong Kota Pasuruan mengalami luka-luka dan 2 siswa diantaranya mengalami patah tulang.