REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN meniru perjuangan legenda bulutangkis Indonesia, Susi Susanti, dalam hal mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
Erick begitu terenyuh dengan kisah Susi dalam film "Susi Susanti: Love All", di mana pengorbanan Susi diganjar dengan naiknya bendera merah putih diiringi lagu Indonesia Raya di pentas dunia sebagai sang juara.
"Film ini mengajarkan bahwa kita ini bangsa besar, bangsa yang harus saling menghormati, saling menyayangi, kompak, kerja sama, menghasilkan yang terbaik, dan saya rasa filmnya wajib nonton," ujar Erick usai nonton bareng film "Susi Susanti: Love All" bersama pegawai Kementerian BUMN di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (11/11) malam.
Erick berharap perjuangan keras Susi dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia. Hal ini yang menjadi alasan bagi Erick untuk menyaksikan film "Susi Susanti: Love All" bersama pegawai Kementerian BUMN agar dapat memetik hikmah dari perjuangan anak bangsa dalam mengharumkan Indonesia di pentas dunia.
"Saya sendiri mengajak teman-teman di BUMN karena ke depan BUMN harus menjadi lokomotif yang bisa bersaing di luar negeri," lanjut Erick.
Sebagaimana perjuangan Susi yang merintis karier dari level daerah, nasional, hingga internasional, Erick pun ingin fokus membenahi BUMN dalam skala nasional. Pasalnya, Erick tak menampik banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dalam membenahi persoalan BUMN, seperti Jiwasraya hingga Krakatau Steel yang dalam kondisi tak sehat.
Erick memandang penguatan internal menjadi sangat penting karena menjadi pijakan sebelum bisa berbicara banyak di kancah internasional.
"Bagaimana mau bersaing kalau badan kita sendiri belum siap, seperti hari ini lagi sakit, yang penting sekarang BUMN fokus kepada hal-hal yang hari ini dibutuhkan yaitu lebih banyak di dalam negeri dan banyak hal yang harus diperbaiki saat ini," kata Erick menambahkan.