Sabtu 16 Nov 2019 09:30 WIB

Puan Minta Brimob Galak Hadapi Terorisme

Puan meminta Brimob tak kompromi hadapi terorisme.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Personel Brimob Polri berjalan menuju Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri di Sumut, Rabu (13/11/2019).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Personel Brimob Polri berjalan menuju Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri di Sumut, Rabu (13/11/2019).

REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menilai Brimob menjadi garda terdepan penanggulangan gangguan kamtibmas dengan eskalasi tinggi seperti serangan teroris sehingga masyarakat merasa terlindungi. Brimob yang mempunyai kemampuan rescue juga sangat membantu warga ketika turun di daerah bencana.

Namun Puan meminta Brimob bertindak tegas tapi terukur  ketika menanggulangi aksi terorisme. "Jangan pernah berkompromi dengan aksi-aksi teror yang mengancam nyawa manusia dan membahayakan warga. Harus galak terhadap terorisme," pinta Politikus PDI Perjuangan tersebut, Kamis (14/11).

Baca Juga

Puan berharap Korps Brimob terus berlatih dan senantiasa mengembangkan diri agar lebih professional. Ia juga berpesan agar Brimob yang lahir dari rakyat semakin dekat dengan masyarakat. "Sapalah mereka. Ramahlah kepada rakyat, tegaslah hanya kepada mereka yang ingin mengacaukan keamanan,” pesannya.

Terkait dengan penanganan aksi unjuk rasa, Puan meminta personel Brimob harus tetap berpegang teguh pada Protap pengamanan dan tidak mudah emosi meski dihujat para pendemo. “Mereka adalah saudara-saudara kita juga.  Ikuti SOP pengamanan dan patuhi garis komando. Jangan lupa aturan-aturan HAM ketika menghadapi unjukrasa," kata Puan.

Puan bersyukur negara ini mempunyai pasukan Brimob yang juga setia menjaga NKRI. Menurutnya kelahiran Brimob tidak bisa dilepaskan dari perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Embrio Brimob menjadi pasukan  pioner dalam awal perebutan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Lanjut Puan, sejarah juga mencatat peranan Resimen ini dalam  operasi penumpasan dan pembersihan berbagai pemberontakan, dari DI/TII Kartosuwiryo, DI/TII Daud Beureuh, PRRI, sampai operasi penumpasan DI/TII Kahar Muzakar. Brimob juga terlibat saat pembebasan Irian Barat. 

“Karena itu, bagi saya, komitmen Brimob untuk mempertahankan NKRI dan Pancasila tidak perlu kita kita ragukan lagi," puji Puan. 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement