REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan, perempuan perlu memahami literasi keuangan. Ia mengungkapkan bahwa perempuan memainkan peran penting sebagai pengatur keuangan keluarga.
"Stabilitas ekonomi keluarga dapat goyah bila perempuan tidak memiliki kapasitas memadai dalam manajemen keuangan," kata Pribudiarta dalam jumpa pers Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang diadakan bekerja sama dengan Prudential Indonesia di Jakarta, Kamis.
Pribudiarta mengatakan, pelatihan literasi keuangan untuk perempuan dapat memberdayakan perempuan dalam membangun keluarga yang lebih sejahtera. Program pelatihan literasi keuangan untuk perempuan juga sejalan dengan salah satu butir dari program "Three Ends" Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, yaitu mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan.
"Dukungan bagi para perempuan untuk terus mengasah kecakapan finansial semakin dibutuhkan agar mereka mampu menghadapi tantangan rumah tangga di era digital," tuturnya.
Pribudiarta mengatakan, kemajuan teknologi informasi semakin memudahkan dan memperluas akses keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu, Direktur Investasi Komunitas, Hubungan Pemerintah dan Syariah Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo mengatakan perempuan Indonesia memiliki potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
"Karena itu, kami konsisten menyelenggarakan program literasi keuangan untuk perempuan selama 10 tahun berturut-turut," katanya.