Rabu 27 Nov 2019 12:16 WIB

Istana Sampaikan Dukacita Atas Berpulangnya Ciputra

Mendiang Ciputra adalah pemegang Satya Lencana Pembangunan.

Rep: Sapto Andika Candra/Antara/ Red: Indira Rezkisari
Ir Ciputra
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Ir Ciputra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan menyampaikan ucapan duka citanya atas berpulangnya Ir. Ciputra, pendiri Ciputra Group. Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengunggah ucapan bela sungkawa melalui akun Twitter-nya.

"Beliau pemegang Satya Lencana Pembangunan. Semoga damai di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan ditabahkan-Nya," ujar Fadjroel, Rabu (27/11).

Baca Juga

Ciputra meninggal dunia pada usia 88 tahun di Singapura pada Rabu (27/11) dini hari pukul 01.00 waktu Singapura.

Dikutip dari cicitan Fadjroel, diketahui bahwa Ciputra merupakan orang Indonesia pertama yang terpilih sebagai Ketua Federasi Internasional Asosiasi Real Estate (FIABCI) tahun 1989-1990. Ciputra juga merupakan pendiri Ikatan Arsitek Indonesia, Asosiasi Real Estate Indonesia, dan Asia Pacific Real Estate Foundation.

Ciputra yang akrab disapa Pak Cik lahir di Parigi, Provinsi Sulawesi Tengah, pada 24 Agustus 1931. Ciputra dikenal sebagai pengusaha properti.

Ciputra juga dikenal sebagai filantropis. Ia berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan Universitas Ciputra.

Ciputra menghabiskan masa kecil hingga remaja di Parigi, Sulawesi Tengah. Ketika remaja ia bersekolah di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Frater Don Bosco di Manado, Sulawesi Utara.

Usai menempuh pendidikan SMA, ia melanjutkan studi dan diterima di perguruan tinggi di Institute Teknologi Bandung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement