Selasa 03 Dec 2019 10:13 WIB

Pascaledakan di Monas, Pengamanan Istana tak Diperketat

Pengamanan Istana dinilai sudah cukup ketat.

Rep: Desy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Anggota Polri bersenjata laras panjang berjaga saat pemeriksaan TKP ledakan di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Anggota Polri bersenjata laras panjang berjaga saat pemeriksaan TKP ledakan di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah ledakan diduga terjadi di area sekitar monas dan melukai dua orang. Komandan Paspampres Maruli Simanjuntak menyampaikan, pengamanan Istana Presiden tak akan diperketat meskipun terjadi ledakan.

"Tidak ah, bomnya saja belum jelas apa. Ledakan aja masih dicek gitu," kata Maruli saat dikonfirmasi, Selasa (3/12).

Baca Juga

Menurutnya, pengamanan harian untuk area Istana Presiden masih cukup kuat. Sehingga penambahan pasukan dinilai belum diperlukan saat ini.

Maruli mengatakan, pasukan Paspampres sudah ditugaskan untuk mengantisipasi peristiwa ledakan seperti yang terjadi di sekitar Monas. "Kita kan pengamanan harian sudah cukup kuat. Tidak perlu. Kecuali kalau massa besar baru. Kalau yang begitu kita cukup kuat lah. Tidak lah, itu sudah cukup kuat untuk accident itu, kita sudah antisipasi. Sudah cukup kuat," kata dia.

Selain itu, menurutnya, hingga kini belum diketahui jenis bahan peledak yang digunakan. Namun ia mengatakan ledakan tersebut belum dipastikan berasal dari ledakan bom.

"Dan ini belum tentu ledakan apa juga belum tahu kita. Masih belum jelas, mungkin entah barang apa, tapi bukan bom lah. Belum tentu bom," ujarnya.

Kendati demikian, Maruli belum dapat memastikan apakah akan dilakukan penutupan jalan di sekitar Istana. Menurutnya, penutupan jalan biasanya diperlukan oleh kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

"Bukan dari kita. Mungkin kalau memang arahnya ada kesengajaan, perlu alat-alat bukti untuk itu, mungkin kepolisian yang mengurus itu. Tapi sampai dengan saat ini belum ada jelas apa itu yang meledak," jelas Maruli.

Ia juga mengaku belum mendapatkan info lebih detil dari pihak kepolisian terkait ledakan yang terjadi.

"Belum. Kemungkinan-kemungkinan ada sih, sudah bilang ini ini bukan ada bom katanya begitu. Tapi ya belum pasti 100 persen lah," jelas Maruli.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan ledakan itu bukan merupakan ledakan bunuh diri. "Bukan (bom) bunuh diri," kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa.

Yusri menambahkan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono akan menyampaikan langsung terkait informasi dugaan ledakan tersebut. "Pangdam sama Kapolda akan rilis," imbuh dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement