REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Kapten klub Liverpool Jordan Henderson menyoroti kasus rasisme yang terjadi di sepak bola Inggris. Ia memandang perlunya hukuman yang lebih berat bagi pelaku rasisme agar kejadian serupa tak terulang.
Henderson merasa miris dengan kasus rasisme yang kembali terjadi. Baru-baru ini, pemain Manchester United (MU) asal Brasil Fred jadi sasaran rasisme saat derbi Manchester. Henderson memandang perlunya penguatan pendidikan soal rasisme selain penjatuhan hukuman bagi pelakunya.
"Ini bukan topik yang baik untuk dibicarakan, tapi ini momen untuk kami sebagai tim, klub, dan fan bersatu melawannya, tentu dengan hukuman lebih keras dan pendidikan lebih banyak lagi," kata Henderson dilansir dari Daily Mail pada Selasa (10/12).
Selain Fred, pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min ikut menjadi sasaran hinaan berbau rasial oleh fan Burnley. Meski fan itu baru berusia 13 tahun, ia diusir dari stadion karena melontarkan sikap rasis pada Son.
Henderson meyakini gerakan melawan rasisme perlu dilakukan lagi secara sistemik. Tak hanya oleh pemain dan klub, tapi juga oleh fan. "Inilah topik di mana kami bicara sedikit lebih banyak, khususnya dari pengalaman saya di laga internasional saat membela Inggris," ujar dia.
Henderson meminta otoritas Inggris tak hanya menyinggung kasus rasial di negara lain. Sebab kasus serupa terjadi di Inggris. "Inilah masalahnya. Kami tak bisa berpura-pura bahwa kasus rasial tak terjadi di negara lain. Ini terjadi di mana-mana, kami harus memeranginya sebisa mungkin," kata dia.