REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan bahwa kemajuan teknologi menuntut pemerintah untuk lebih aktif berkomunikasi kepada masyarakat terkait program-program yang dilakukan. "Mengelola komunikasi publik itu bukan perkara mudah," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Sumiati, di Jakarta, Kamis (12/12).
Hal tersebut disampaikannya mewakili Dirjen IKP Kemenkominfo Prof Widodo Muktiyosaat membuka Diskusi Publik dan Peluncuran Buku "Cerita dari Sudut Istana" karya Alois Wisnuhardana dan Jojo Raharjo, di Wisma Antara, Jakarta.
Menurut dia, perkembangan teknologi dan keterbukaan informasi memberikan dampak yang signifikan bagi pola komunikasi pemerintah. Sebab, kata dia, di satu sisi kemajuan teknologi juga mendorong kebebasan berpendapat di ruang publik.
"Itu menjadi referensi bahwa upaya membangun persepsi publik harus dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan membangun relasi bersama komunitas sebanyak-banyaknya," katanya.
Tidak dapat dipungkiri, kata dia, penciptaan persepsi di dunia maya jauh lebih sengit ketimbang di dunia nyata. "Oleh karena itu, merangkul komunitas-komunitas atau 'influencer' menjadi satu hal yang sangat perlu dilakukan," katanya.
Karena itu, Kemenkominfo mengapresiasi penerbitan buku yang merupakan dokumentasi selama kurang lebih empat tahun pengalaman mengelola komunikasi publik dan diseminasi informasi dari balik layar Kantor Staf Presiden (KSP). Dua penulis buku setebal 350 halaman itu, yakni Jojo dan Wisnu merupakan Tenaga Ahli Madya Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP.