REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra mengaku, kepolisian tidak melakukan autopsi kepada Muhammad Yusuf Kardawi (19) mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara. Hal ini disebabkan untuk menghormati permintaan dari keluarganya.
"Penyelidik di Polda Sultra masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. Ada beberapa juga kaitan yang kami terus menggalinya. Satu hal pada peristiwa itu, kami tidak melakukan autopsi karena menghormati dari permintaan keluarganya," katanya kepada wartawan di Auditorium STIK PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (13/12).
Kemudian, ia melanjutkan pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian Muhammad Yusuf Kardawi (19) di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Sabar saja, nanti kami sampaikan hasilnya," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Kasus kematian Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara, hingga kini belum menemui titik terang. Tangis sang ibu, Endang Yulida pun pecah saat pertemuannya dengan pimpinan Komisi III DPR RI.
Ia menceritakan, bahwa pelaku dan penyebab kematian terhadap Yusuf tidak jelas. Guna mengungkapnya, Endang rela jauh-jauh datang dari kampung halamannya ke DPR untuk menyampaikan aspirasinya.
"Kasus Randi terungkap, Yusuf tidak. Kenapa anak saya dianaktirikan, kasus anak saya tidak ada progres sama sekali," ujar Endang sambil menahan tangisnya di Ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/12).