Sabtu 14 Dec 2019 14:30 WIB

Risma Ceritakan Kelucuan Bonek Depan WNI di Turki

Risma menghadapi Bonek dengan gaya komunikasi tersendiri.

Risma mempunyai cara tersendiri hadapi Bonek.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Risma mempunyai cara tersendiri hadapi Bonek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hadir sebagai pembicara dalam forum Inspiration Day yang diselenggarakan KBRI Ankara, pada Jumat (13/12). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ibu, yang dihadiri ratusan WNI dari berbagai kota di Turki.

Di hadapan WNI, Risma langsung berbagi cerita menarik selama dia memimpin Kota Surabaya. Saat sesi tanya jawab rupanya ada mahasiswa yang merupakan Bonek Mania bertanya mengenai langkah yang akan dilakukan Pemkot Surabaya dalam menjaga hubungan dengan salah satu suporter bola terbesar di Indonesia ini.

Baca Juga

"Tidak habis pikir saya, sudah sampai Ankara saja masih bertemu dengan Bonek," kata Risma menanggapi pertanyaan tersebut, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Sabtu (14/12).

Risma mengaku kerap memantau dan ikut menertibkan pergerakan suporter Bonek. Ia juga menceritakan pengalaman didatangi sekelompok Bonek asal Sidoarjo, yang meminta dirinya untuk menyampaikan pesan kepada Bupati Sidoarjo, agar jangan ada lagi aksi lempar botol dari Suporter Deltras Sidoarjo saat bertemu dengan rombongan Bonek Sidoarjo.

Risma mengaku bersyukur jika kini Bonek bisa diajak ikut bekerjasama dengan Pemkot Surabaya, contohnya ketika ada kerja bakti bersama.

Tanpa adanya imbauan, mereka secara sukarela turun ke jalan membantu ataupun ketika ada imbauan untuk tidak datang menonton pertandingan bola agar tidak terjadi kerusuhan.

"Mereka sekarang ya nurut, tapi nanti kalau ada yang bandel saya tanya sama yang besar-besar itu. 'Lho kok tetap ada yang datang?','Itu bukan Bonek dari Surabaya, bu', duh repot," kata dia.

Bonek yang terkenal suka berbuat onar, di tangan Risma berubah menjadi suporter yang bisa diajak bekerjasama.

Menurut dia, hal ini tak lepas dari gaya interaksinya bersama warga Kota Surabaya. "Saya selama bekerja selalu menekankan hal ini kepada staf saya. Bantu, tolong orang yang membutuhkan. Kita ini siapa? Kita ini pelayan," tutur Risma.

Rupanya cara ini secara perlahan mampu mengubah cara pandang warga Kota Surabaya menjadi lebih aktif dan peduli. Dukungan itu juga yang mampu mengubah Kota Surabaya menjadi lebih humanis.

"Dulu orang sering dengar Satpol PP sukanya nendangin orang. Gusur-gusur, nendang-nendang. Bahkan sekarang kalau ada warga Kota Surabaya yang kurang mampu ingin pindah rumah justru malah dibantu sama truk Satpol PP. Itu sekarang seperti itu, saya tidak menyuruh," ujar Risma.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal mengaku bangga dapat menghadirkan Wali Kota Risma untuk hadir di Ankara.

"Alhamdulillah, saya bangga sekali sosok perempuan Indonesia diminta untuk menjadi pembicara di hadapan para pemimpin dan politikus perempuan internasional," ujar Iqbal.

Forum Inspiration Day merupakan salah satu agenda KBRI Ankara di Turki yang menhadirkan tokoh-tokoh inspirasi Indonesia untuk berbagi cerita bersama sejumlah elemen WNI yang berada di Turki.

Sebelumnya, mantan wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada November lalu hadir dalam forum yang sama dan bertemu dengan WNI untuk berbagi kisah inspiratif. 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement