Senin 16 Dec 2019 15:03 WIB

Presiden Brasil Sebut KTT Iklim Permainan Belaka

Presiden Brasil Jair Bolsonaro meyebut KTT Iklim permainan komersial belaka

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Presiden Brasil Jair Bolsonaro meyebut KTT Iklim permainan komersial belaka. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro meyebut KTT Iklim permainan komersial belaka. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro meyebut KTT Iklim COP 25 hanya 'permainan komersial' belaka. Berakhirnya KTT di Madrid, Spanyol ini memang tak membawa terobosan apapun.

"Saya tidak tahu mengapa orang tidak mengerti bahwa ini hanya permainan komersial," kata Bolsonaro kepada wartawan di luar kediaman resminya seperti dilansir Malaymail, Senin (16/12).

Baca Juga

"Saya ingin tahu: Apakah ada resolusi bagi Eropa untuk dihutankan kembali atau mereka hanya akan terus mengganggu Brasil?" tegasnya.

Dia secara khusus memilih negara-negara Eropa yang kaya sebagai negara komersil. Brasil seharusnya menjadi tuan rumah pertemuan iklim global tahun ini. Namun kemudian menarik tawarannya lebih dari setahun yang lalu karena pembatasan keuangan tak lama setelah pemilihan Bolsonaro.

Bolsonaro banyak dikritik karena melonggarkan pembatasan untuk mengeksploitasi kekayaan Amazon yang luas mengarah pada percepatan deforestasi. Menteri Lingkungan Brazil Ricardo Salles, yang berpartisipasi dalam COP25, juga mengkritik hasil dari KTT Iklim.

"Negara-negara kaya tidak mau membayar," cicitnya dalam Twitter. Dia juga menyesalkan kurangnya pasar karbon.

Brasil dan Australia adalah di antara negara-negara yang ingin menghitung kredit karbon yang terakumulasi berdasarkan kesepakatan iklim sebelumnya sebagai bagian dari komitmen mereka di bawah tujuan perjanjian iklim Paris. Diskusi mengenai pasar karbon berakhir dengan jalan buntu dan masalah ini akan diserahkan ke COP26 tahun depan di Glasgow.

"Sayangnya, terlepas dari semua upaya Brasil, sebuah visi proteksionis bertahan, dan Brasil dan negara-negara lain yang dapat memberikan kredit karbon karena hutan mereka dan praktik lingkungan yang baik telah kalah," kata Salles.

Beberapa jam kemudian, menteri memposting cicitan provokatif dengan foto sepiring besar daging. "Untuk mengompensasi emisi kita di COP, makan siang vegetarian!" cicitnya pada keterangan foto yang ia unggah.

Brasil juga dikenal sebagai pengekspor daging sapi nomor satu di dunia. Penggundulan hutan sering kali disebabkan oleh peternak yang ingin mengubah hutan Amazon untuk memberi makan ternak mereka.

COP 25 membawa negosiator dari hampir 200 negara dengan tujuan merampungkan buku peraturan untuk perjanjian Paris 2015. Peraturan itu memerintahkan negara-negara untuk membatasi kenaikan suhu global hingga di bawah dua derajat Celcius (3,6 Fahrenheit).

Menyusul setahun cuaca ekstrem yang mematikan dan protes mingguan oleh jutaan pemuda di dunia, para negosiator Madrid berada di bawah tekanan untuk mengirim sinyal yang jelas bahwa pemerintah menginginkan mengintensifkan upaya mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement