Kamis 19 Dec 2019 15:48 WIB

Israel Bangun 22 Ribu Permukiman di Tepi Barat

Israel menyetujui pembangunan 22 ribu unit permukiman di Tepi Barat selama 3 tahun.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Perumahan ilegal milik warga Israel di Palestina
Foto: AP
Perumahan ilegal milik warga Israel di Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Koordinator khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Timur Tengah, Nikolay Mladenov mengatakan, Israel telah menyetujui rencana untuk membangun 22 ribu permukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur selama tiga tahun terakhir. Bahkan, Israel telah meluncurkan penawaran terhadap 8.000 unit rumah lainnya.

Mladenov menambahkan, pada bulan ini, Israel telah mengirim buldoser untuk menghancurkan delapan properti milik Palestina. Hal itu menyebabkan 20 orang dipaksa untuk pindah.

Baca Juga

"Pembongkaran dan penyitaan berkelanjutan atas struktur Palestina, termasuk proyek-proyek kemanusiaan yang didanai internasional. Ini tidak sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional dan harus dihentikan," ujar Mladenov dilansir Anadolu Agency.

"Tingginya jumlah rumah tangga Palestina di Yerusalem Timur dengan kasus penggusuran terhadap mereka sangat mengkhawatirkan. Israel sebagai pihak yang menduduki harus mematuhi kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional," kata Mladenov melanjutkan.

Hingga saat ini diperkirakan sekitar 430 ribu pemukim Israel tinggal di Tepi Barat. Sebanyak 220 ribu di antaranya berada di Yerusalem Timur dan 132 tinggal di pemukima resmi, serta 121 berada di pemukian tidak resmi. Sementara itu, sekitar 3 juta warga Palestina tingga di seluruh Tepi Barat.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyadh Mansour mengatakan, Palestina akan menyambut Tahun Baru 2020 dengan perambahan wilayah yang terus dilakukan oleh Israel. Mansour menyebut, tindakan Israel tersebut sebagai sebuah cobaan yang tidak ada akhirnya.

"Tujuan kebijakan ini sangat jelas, memperoleh tanah Palestina secara maksimum dengan penduduk Palestina yang minim. Aneksasi ilegal atas tanah Palestina bukanlah hasil tak terduga dari pendudukan Israel, itu adalah tujuan menyeluruhnya," ujar Mansour.

Mansour mengatakan, pembangunan permukiman Israel di tanah mereka telah menjadi kendala untuk menciptakan Palestina yang merdeka di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza. Ketiga wilayah tersebut telah direbut oleh Israel dalam perang 1967. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement