BEKASI, AYOBANDUNG.COM – Teror kemunculan ular kobra dan sarang tawon di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi belakangan cukup membuat cemas warga. Khusus sarang tawon, intensitas kehadirannya semakin sering ditemui.
Meski sama bahayanya seperti kobra, namun tawon jenis Vespa Affinis atau tawon ndas bisa ditangani dengan cara yang aman. Salah satunya tidak membuat panik dan usahakan agar mereka tetap berada di sarangnya, minimal hingga saat akan dipindahkan.
Komandan Pleton Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi Halimi menjelaskan bahwa warga sebenarnya tidak perlu takut berlebihan, baik pada ular kobra maupun keberadaan sarang tawon. Mereka seringkali hanya kehilangan habitat.
“Kalau sarangnya masih kecil, bisa dipindahkan sendiri, tapi pakai cara yang benar. Tapi, kalau amannya memang minta tolong sama yang ahli atau hubungi kami karena memang berisiko sekali ,” kata Halimi saat dihubungi Ayobekasi.net, Jumat (20/12/2019).
Risiko yang dimaksud tentu saja menyangkut nyawa. Belum lama ini seorang kakek 74 tahun meninggal dunia usai terkena sengatan tawon Vespa Affinis itu. Termasuk lima warga lain yang ikut jadi korban dan mendapat perawatan di rumah sakit.
“Sifat tawon Vespa ini bisa manggil temen-temennya buat bareng-bareng nyengat. Apalagi, kalau letak sarangnya tidak jauh dari situ,” ujarnya.
Halimi mengungkapkan waktu yang tepat untuk memindahkan sarang tawon jauh dari pemukiman bukanlah pada pagi atau siang hari. Hal ini lantaran mereka masih berkeliaran dan dikhawatirkan mengundang koloninya yang lain.
“Idealnya kami evakuasi sarang tawon itu malam sampai subuh dini hari. Pokoknya dalam keadaan gelap karena umumnya mereka sudah di sarangnya semua. Memang kalau mau dpindahin, semua harus sudah di sarang dulu,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 14 titik sarang tawon jenis Vespa Affinis berhasil dievakuasi petugas rescue Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi dalam dua hari.
Keempat belas titik penemuan sarang tawon itu berada di wilayah Cikarang Barat, Pebayuran, Cabangbungin, Serang Baru, Cibitung, dan Kedungwaringin. Sebelumnya juga ditemukan di Muara Gembong dan Babelan.