Selasa 24 Dec 2019 17:32 WIB

Menteri PUPR dan Menhub Tinjau Rest Area Lampung

Meski fisik belum rampung, rest area sudah dapat digunakan.

Pengendara mobil antre saat akan memasuki Tol Gate Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Jumat (7/6/2019).
Foto: Antara/Ardiansyah
Pengendara mobil antre saat akan memasuki Tol Gate Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Jumat (7/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi rest area Km 87A Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Lampung, untuk memantau kondisi fisik serta sarana dan prasarana di lokasi tersebut pada arus mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Meski pembangunan fisik rest area belum semuanya rampung, tetapi dapat digunakan untuk pengemudi yang akan beristirahat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Kepala Basarnas Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, Gubernur Lampung Arinal Djuanaidi beserta rombongan mengecek sarana dan prasarana pendukung JTTS di rest area Km 87A tersebut, Selasa (24/12). Menteri PUPR Basuki menanyakan kondisi air apakah sudah mengalir atau belum kepada petugas di rest area.

Baca Juga

"Tadi saya mengecek air baik di musala maupun tempat lain sekitar rest area ternyata sudah mengalir," kata Basuki.

Ia menyebutkan JTTS ruas Bakauheni, Lampung, hingga Palembang, Sumatera Selatan, terdapat rest area jalur A dan B ada 13. "Rata-rata 7 dan 6 di jalur A dan B terdapat rest area atau sepanjang 50 kilometer ada rest area," kata dia.

Ia mengatakan meski pembangunan fisik rest area belum semuanya rampung, tetapi dapat digunakan untuk pengemudi yang akan beristirahat atau kendaraan mengisi bahan bakar minyak. "Meski rest area ini belum sempurna, tapi bisa digunakan. Mudah-mudahan dua bulan lagi selesai semua," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement