Rabu 01 Jan 2020 00:15 WIB

Hotel di Saudi Catat Tingkat Hunian Tertinggi dalam 12 Tahun

Tingginya hunian hotel tidak lepas dari upaya Saudi merevitalisasi sektor pariwisata.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Hotel di Saudi Catat Tingkat Hunian Tertinggi dalam 12 Tahun. Turis berdiri di papan Jeddah Corniche di Jeddah, Arab Saudi.
Foto: AP/Amr Nabil
Hotel di Saudi Catat Tingkat Hunian Tertinggi dalam 12 Tahun. Turis berdiri di papan Jeddah Corniche di Jeddah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Permintaan untuk menginap di hotel-hotel di Arab Saudi tercatat melonjak hingga 55 persen. Hal ini tidak lepas dari upaya pemerintah Saudi merevitalisasi sektor pariwisata.

Menurut angka-angka yang diterbitkan oleh STR, sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam statistik sektor perhotelan pekan ini, mengungkapkan hotel-hotel di ibu kota Kerajaan Saudi di Riyadh mencapai tingkat hunian tertinggi pada November dalam 12 tahun. Dengan adanya festival hiburan terbesar di Saudi, Riyadh Season, yang berlangsung pada Oktober hingga Januari, maka cukup wajar jika tingkat wisatawan yang datang lebih banyak.

Baca Juga

STR mengemukakan, seperti dilansir di Stepfeed, Selasa (31/12), permintaan menginap di hotel di kota Riyadh meningkat tajam 55 persen. Sementara itu, tarif hotel juga melonjak menjadi 82,8 persen, yang meningkat sebesar 34,6 persen dan mencatat level tertinggi mereka sejak 2007.

Angka-angka yang baru dirilis itu menunjukkan adanya pertumbuhan luar biasa dalam semua sektor, jika melihat bagaimana keramahan Riyadh bekerja. Tingkat rata-rata harian (ADR) di Riyadh naik lebih dari 11 persen pada November menjadi 685,91 riyal Saudi (182,83 dolar). Pendapatan per kamar yang tersedia juga meroket sekitar 50 persen, mencapai 568,19 riyal Saudi (151,45 dolar) dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Analis STR menjelaskan, negara Teluk tersebut mengalami perubahan positif dalam kinerja hotel berkat Visi Saudi 2030. Visi Saudi 2030 merupakan cetak biru ambisius yang diajukan oleh Putra Mahkota Mohamed bin Salman pada 2016. Rencana tersebut berpusat pada diversifikasi ekonomi negara, menggesernya dari semata-mata bergantung pada pendapatan yang dihasilkan minyak untuk fokus pada pertumbuhan sektor publik lainnya, termasuk pariwisata.

Tujuan utama di bawah visi ini adalah meningkatkan jumlah wisatawan dan pendapatan yang dihasilkan dari pariwisata menjadi 18 persen dalam 14 tahun ke depan. Dengan pandangan sekilas pada kejadian baru-baru ini, negara ini tampaknya berada di jalur yang benar yang sejalan dengan tujuan tersebut. Sebelumnya awal tahun ini, STR mengindikasikan bahwa hotel di Jeddah hampir mencatat tingkat hunian tertinggi dalam tiga tahun.

Hal ini juga tidak lepas dari kemudahan syarat yang diberikan Saudi bagi pendatang dari luar negeri. Pada September 2019 lalu, para pejabat mengatakan bahwa turis dari 49 negara kini dapat mengajukan visa melalui kedutaan dan konsulat Saudi di seluruh dunia. Beberapa pekan kemudian, daftar tersebut diperluas.

Sebelum mengumumkan peraturan visa turis baru, kerajaan mengumumkan aturan lama yang masih berlaku untuk warga negara di negara itu tidak akan lagi mempengaruhi wisatawan. Misalnya, turis wanita tidak perlu memakai abaya, pasangan asing yang belum menikah sekarang diizinkan untuk berbagi kamar hotel.

Pada Oktober lalu, Kepala Eksekutif Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia, Gloria Guevara, mengungkapkan sektor pariwisata akan menyumbang 5 persen dari PDB kerajaan pada  2021. Sebelumnya, bepergian ke Arab Saudi juga dibatasi untuk tujuan yang berkaitan dengan bisnis atau keagamaan.

Tetapi itu tidak lagi terjadi. Negara Teluk telah perlahan-lahan mengundang wisatawan untuk menikmati banyak kegiatan, festival musim panas, acara olahraga, dan konser.

Negara ini juga sedang mengembangkan pantai Laut Merah menjadi tujuan pantai mewah yang diatur oleh hukum independen. Proyek ini bertujuan mengubah garis pantai Laut Merah Arab Saudi menjadi hotspot pariwisata global, dengan adanya hotel-hotel mewah dan pantai-pantai murni.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement