Ahad 05 Jan 2020 23:28 WIB

Publik AS: Tidak Ada Keadilan, Tidak Ada Perdamaian

Publik AS mengecam pembunuhan Soleimani dan tambahan pasukan ke Timteng.

Mobil terbakar di Bandara International Baghdad setelah serangan udara, Jumat (3/1) dini hari. Pentagon pentagon menyatakan militer AS  telah membunuh Jendral Qassem Soleimani, kepala pasukan Quds Force, atas perintah Trump
Foto: Iraqi Prime Minister Press Office via AP
Mobil terbakar di Bandara International Baghdad setelah serangan udara, Jumat (3/1) dini hari. Pentagon pentagon menyatakan militer AS telah membunuh Jendral Qassem Soleimani, kepala pasukan Quds Force, atas perintah Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON—  Sejumlah kelompok massa turun ke jalan di Washington dan sejumlah kota lainnya di Amerika Serikat, Sabtu (4/1), guna mengecam serangan udara di Irak.

Serangan udara oleh AS itu diperintahkan Presiden Donald Trump dan menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani.

Baca Juga

Mereka juga mengecam keputusan Trump untuk mengirim sekitar 3.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah.

"Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian. AS angkat kaki dari Timur Tengah!," teriak ratusan demonstran di depan Gedung Putih sebelum menuju Trump International Hotel, yang berada tak jauh dari lokasi tersebut.

Aksi protes serupa terjadi di New York, Chicago dan kota-kota lainnya. Penyelenggara Code Pink, kelompok antiperang yang dipimpin kaum perempuan, menyebutkan aksi protes dijadwalkan pada Sabtu di sejumlah kota besar dan kecil di AS.

Massa di Washington memegang poster-poster bertuliskan "Janganada perang atau sanksi terhadap Iran!" dan "Pasukan AS keluar dari Irak!"

Pembicara dalam aksi di Washington melibatkan aktris sekaligus pegiat Jane Fonda, yang ditangkap tahun lalu saat aksi protes perubahan iklim di Capitol AS.

"Generasi muda di sini harus tahu bahwa semua perang yang terjadi sejak Anda lahir telah memperebutkan minyak," kata Fonda (82) di hadapan massa, menambahkan bahwa "kita tidak bisa lagi kehilangan nyawa dan membunuh orang serta merusak lingkungan gara-gara minyak."

"Aksi protes tidak banyak membantu, tetapi setidaknya saya bisa hadir dan mengatakan sesuatu: bahwa saya menentang hal ini," kata demonstran Steve Lane dari Bethesda di Maryland. "Dan mungkin jika cukup banyak orang melakukan hal serupa, ia (Trump) akan mendengarkan."

Soleimani, yang dianggap sebagai tokoh terkuat nomor dua di Iran, tewas dalam serangan AS pada konvoi di bandara Baghdad pada Jumat (3/1), dalam peningkatan dramatis permusuhan di Timur Tengah antara Iran dan AS beserta sekutu-sekutunya.

Pendapat publik menunjukkan bahwa warga Amerika secara umum menentang intervensi militer AS di luar negeri. Survei tahun lalu oleh Chicago Council on Global Affairs menyebutkan 27 persen warga Amerika yakin intervensi militer menjadikan Amerika Serikat lebih aman, dan hampir setengahnya berpendapat sebaliknya.

  

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement