REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan jembatan gantung yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Garut, Ahad (26/1). Kini warga tak perlu lagi memutar jalan untuk sampai ke tempat lainnya setelah jembatan itu diresmikan.
Kedatangan Emil, sapaan karib Ridwan Kamil, ke Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, itu disambut oleh warga yang sejak pagi menanti. Emil datang didampingi istrinya Atalia Prayatya, beserta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Setelah melakukan seremoni gunting pita, Emil bersama istrinya langsung mencoba melintasi jembatan itu. Di atas jembatan, pasangan itu juga sempat berswafoto bersama.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan jembatan gantung penghubung dua kecamatan di Kabupaten Garut, Ahad (26/1). Sebelum adanya jembatan itu, warga harus mengambil jalan yang jauh memutar atau menaiki rakit untuk menyebrangi Sungai Cimanuk tersebut.
Sementara itu, satu per satu anak sekolah menghampirinya ke tengah jembatan untuk bersalaman. Sedangkan di sisi seberang, yang masuk wilayah Kelurahan Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan, warga juga telah menantikan kedatangan orang nomor satu di Jabar itu.
Ia mengatakan, pembangunan jembatan itu dibangun melalui program Jembatan Gantung Desa (Jantung Desa) pada 2019. Jembatan yang menghubungkan membentang di atas Sungai Cimanuk itu adalah satu di antara 23 jembatan gantung yang dibangun di Jabar melalui program Jantung Desa.
"Beberapa waktu lalu kita menyaksikan foto-foto viral, ada warga dan anak sekolah yang harus mempertaruhkan nyawa melintasi sungai demi belajar. Di sini salah satunya," kata dia, Ahad.
Sebelum adanya jembatan, untuk melintasi sungai warga sekitar mesti mengambil jalan yang jauh memutar jalan. Jika ingin cepat, mereka harus menggunakan rakit untuk menyeberang.
Menurut Emil, tak jarang rakit itu mengalami kecelakaan dan tenggelam. "Karena itu kita buatkan jembatan dengan program Jantung Desa," kata dia.
Ia berharap, jembatan gantung itu dapat berguna untuk warga sekitar. Saat ini, warga tak perlu lagi memutar jauh untuk melintasi sungai atau bertaruh nyawa dengan menggunakan rakit demi menyebrang sungai.