REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan meninggalnya superstar NBA Kobe Bryant dalam kecelakaan helikopter adalah berita buruk pada Ahad (26/1). Bryant bersama putrinya serta beberapa orang menaiki helikopter yang terbakar di atas Kota Calabass.
"Menurut laporan, bintang bola basket Kobe Bryant dan tiga lainnya meninggal dalam kecelakaan helikopter di Kalifornia. Itu berita buruk!" ujar Trump melalui akun Twitter.
Reaksi Trump muncul beberapa jam setelah laporan bahwa mantan bintang La Lakers itu meninggal di pesawat pribadinya. Kantor Sheriff Los Angeles mengatakan, kelima penumpang yang berada di pesawat meninggal dan baru identitas Bryant dan anaknya Gianna yang terkonfirmasi.
Bryant merupakan sosok yang dalam banyak kesempatan menyampaikan kritik pada Trump. Momen cukup menarik perhatian setelah presiden mengecewakan juara Golden State Warriors Stephen Curry untuk mengunjungi Gedung Putih dalam merayakan gelar tim di NBA.
"#POTUS yang namanya saja menciptakan perpecahan dan kemarahan. Kata-katanya yang menginspirasi pertikaian dan kebencian tidak mungkin 'Membuat Amerika Hebat Lagi,'" Bryant menulis kicauan itu pada September 2017.
Hampir sebulan kemudian, ketika ditanya apakah dia akan menghadiri kunjungan Gedung Putih, Bryant mengatakan dia tidak akan pergi. "Aku tidak akan pergi. Sederhana. Kurasa ini masalah rasa hormat dan membela apa yang kau yakini," kata Bryant, dikutip dari FoxNews.