Rabu 29 Jan 2020 22:08 WIB

Guru Besar IPB: Gambut tidak Pernah Terbakar dengan Sendiri

Lahan gambut bisa terbakar karena sengaja dibakar.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Gita Amanda
Satgas Karhutla dari TNI, Polri bersama relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran lahan yang menjalar ke tumpukkan ban bekas di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (22/10/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Satgas Karhutla dari TNI, Polri bersama relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran lahan yang menjalar ke tumpukkan ban bekas di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (22/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Bambang Hero Saharjo mengungkapkan bahwa lahan gambut tidak pernah dengan sendirinya terbakar. Ia menjelaskan lahan gambut bisa terbakar karena sengaja dibakar.

"Sekarang tinggal permasalahannya siapa sebagai pelakunya," kata Bambang dalam diskusi 'Bagaimana Antisiapsi Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Tahun 2020', di Kuningan, Jakarta, Rabu (29/1).

Baca Juga

Ia menuturkan, yang perlu dilakukan adalah bagaiamana mencegah pelaku tersebut ke wilayah gambut. Salah satunya adalah dengan membangun kanal. Ia menjelaskan ada jenis kebakaran lahan gambut, pertama, kebakaran terjadi di permukaan gambut dan kedua di bagian dalam gambut.

"Kalau sudah masuk ke lapisan bawah (gambut) maka itu akan menimbulkan masalah baru," jelasnya.

Bambang yang juga dikenal sebagai pakar kebakaran hutan juga meminta pemerintah untuk tidak pandang bulu dalam penegakan hukum. ia berharap pemerintah tegas dalam menindak perusahaan pembakar lahan gambut.

"Kita tidak punya maksud apa-apa, kita ingin tunjukan ke dunia bahwa penegakan hukum kita itu bukan emncari-cari kesalahan, tapi bila kalau ada mereka (pelaku pembakar lahan gambut) yang seperti ini tidak kita tolerir," tegasnya.

Sementara itu, perwakilan masyarakat Mantangai Hilir Kalimantan Tengah Theti Numan Agau mengajak masyarakat yang tinggal di sekitar lahan gambut untuk tidak mengelola lahan gambut dengan cara dibakar. Dengan dibantu oleh Badan Restorasi Gambut, langkah tersebut terbukti dapat meningkatkan kualitas hasil tanaman.

"2015 kebakaran lahan gambut hampir membuat kita mati, sekarang pulih seperti semula. Bahkan buah yang tahun-tahun sebelumnya sedikit, untuk dua tahun ini banyak buahnya, itu mungkin dampak nggak ada kebakaran," tutur Theti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement