Senin 03 Feb 2020 12:24 WIB

Airlangga: Sektor Pariwisata RI Terdampak Wabah Virus Corona

Pemerintah RI menutup pintu kedatangan bagi seluruh pendatang dari China Daratan

Rep: Mimi Kartika/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: Republika/Wihdan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, wabah virus corona di China berdampak pada sektor pariwisata di Indonesia. Sebab, pembatasan turis asing asing asal China yang berkunjung ke Indonesia berpengaruh kepada pendapatan ekonomi di beberapa daerah yang menjadi destinasi warga China.

"Satu yang kita agak concern yaitu terkait dengan tourism, tourism dari China juga menjadi bagian yang tumbuh besar terhadap tourism di Indonesia," ujar Airlangga di Jakarta, Senin (3/1).

Baca Juga

Ia menyebutkan, daerah yang terpengaruh antata lain Sulawesi Utata, Kepulauan Riau, dan Bali. Pemerintah pun kemarin mengeluarkan pernyataan, menutup pintu kedatangan bagi seluruh pendatang dari China Daratan (Mainland China) sementara waktu untuk mencegah penyebaran virus korona (2019-nCov).

"Tentu efek ke Indonesia tourism China sangat berpengaruh di beberapa daerah, seperti di Sulawesi Utara maupun di Kepulauan Riau, dan tentu juga demikian pula ke Bali. Sehingga tourism itu adalah yang pertama terpukul oleh virus corona," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, semua pendatang dari China Daratan yang sempat tinggal di sana selama minimal 14 hari dilarang masuk wilayah Indonesia, bahkan untuk transit sekalipun. "Untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan transit di Indonesia," kata Retno di Bandara Halim Perdanakusuma, Ahad (2/2).

Pemerintah juga memutuskan untuk menunda seluruh penerbangan dari Indonesia menuju kota-kota di China Daratan (Mainland China) dan sebaliknya. Retno menyampaikan bahwa kebijakan penundaan sementara penerbangan Indonesia-China PP ini mulai berlaku pada Rabu (5/1) pukul 00.00 atau dini hari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement