REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Tim dokter spesialis dan perawat sedang memantau lebih jauh 243 pengungsi Australia di Pulau Christmas. Mereka adalah warga Australia yang dievakuasi dari Wuhan dengan penerbangan Qantas dan mendarat di Pangkalan RAAF Learmonth, dekat Exmouth PADA Senin (3/1) pukul 16.00 waktu setempat.
Mereka mengalami sekitar 24 jam dalam perjalanan sebelum dibawa dengan pesawat yang lebih kecil ke pulau itu. National Critical Care dan Trauma Response Center mengawasi perawatan mereka. Pihaknya mengatakan petugas medis di pulau itu melaporkan semua pengungsi baik-baik saja.
"Mereka belum menunjukkan tanda-tanda virus dan semua berjalan dengan baik. Semoga mereka tidak akan menunjukkan tanda-tanda itu dan akan dalam 14 hari dipulangkan kembali ke negara mereka, Australia," kata direktur eksekutif pusat Len Notaras kepada Radio ABC dikutip dari News, Selasa (4/2).
Notaras mengatakan para pengungsi itu dikelompokkan sesuai keanggotaan keluarga atau kelompok pertemanan. Itu akan memungkinkan membuat pengelolaan oleh petugas medis lebih efektif jika terjadi keadaan darurat. Pengelompokan juga menjaga dari penyebaran virus yang meluas di kalangan pengungsi.
Dia mengatakan fasilitas Pulau Christmas yang digunakan untuk menampung kelompok itu akan memenuhi semua kebutuhan mereka. "Saya tidak akan mengatakan bahwa ini menyegarkan tetapi modern, dan bersih," kata Notaras.