REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sebanyak 164 jadwal penerbangan yang menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan seluruh destinasi di China Daratan akan dibatalkan. Pembatalan ratusan jadwal penerbangan terseut akan dimulai hari ini, Rabu (5/2), Pukul 00.00 WIB.
"Untuk penerbangan terakhir menuju China dari Bandara Ngurah Rai nanti ada maskapai China Southern dengan nomor penerbangan CZ 2626 menuju Guangzhou pada Rabu (5/2) pukul 00.30 WITA," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, Selasa (4/2).
Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait penundaan penerbangan dari/ke seluruh destinasi di China Daratan, tidak termasuk Hong Kong dan Macau, hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian terkait penyebaran virus corona baru (novel Coronavirus/nCov).
"Semua jadwal penerbangan dari dan ke China melalui Bandara Ngurah Rai dihentikan sementara sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Namun, rute Hong Kong dan Taiwan masih tetap dibuka juga," katanya.
Ia mengatakan, terdapat 164 penerbangan dari Pulau Dewata menujukawasan China secara weekly yang akan dihentikan sementara waktu. "164 penerbangan dari Bali ke China itu yang regular dan terjadwal," ujar Arie Ahsanurrohim.
Untuk rute Hong Kong dan Taiwan, secara mingguan, jadwal penerbangan pergi-pulang rute Denpasar-Hong Kong terdapat 55 penebangan. Sedangkan untuk rute penerbangan Denpasar-Taiwan terdapat 28 penerbangan.
"Sehingga, dalam satu minggu masih ada 83 penerbangan untuk mengakomodir penumpang yang mungkin akan memindahkan rute yang semula ke China Mainland menuju Hong Kong atau Taiwan," katanya.
Terkait pergerakan penumpang rute penerbangan yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai Bali dengan China, ia mengatakan mulai terjadi penurunan meski tidak terlalu signifikan. "Kami mencatat data pergerakan penumpang dari mulai mencuatnya virus Corona ini terdapat penurunan sebesar 10 persen. Sedangkan untuk pergerakan pesawat menurun enam persen," ujar Arie Ahsanurrohim.