Rabu 05 Feb 2020 14:50 WIB

Di Bengkulu, Jokowi: Fatmawati Ibunya Rakyat Indonesia

Presiden menyebut peran penting Fatmawati dalam mendampingi perjuangan Soekarno.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan monumen Pahlawan Nasional Ibu Agung Hj Fatmawati Soekarno di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Rabu (5/2). Dalam sambutannya, Presiden menyebut peran penting Fatmawati dalam mendampingi perjuangan Soekarno sebagai presiden pertama RI. 

"Ibu Fatmawati bukan hanya ibunya warga Bengkulu tapi juga ibunya seluruh rakyat Indonesia. Beliau selamanya akan dikenang karena visi dan pandangan beliau yang jauh ke depan," jelas Jokowi.

Baca Juga

Atas jasa Fatmawati, menurut Presiden, bangsa Indonesia memiliki Bendera Pusaka Merah Putih, yang dijahit dengan tangan sendiri dan dipersiapkan sebelum Indonesia merdeka.

Sosok Fatmawati juga dianggap memberikan keteladanan tentang pentingnya pengorbanan, dan selalu menekankan pentingnya menjaga semangat, menjaga mimpi di tengah keterbatasan-keterbatasan yang ada.

"Mengingatkan kita semua anak-anak bangsa, generasi penerus untuk meneladani sikap kenegarawanan Ibu Fatmawati, memotivasi bangkitnya sikap-sikap kepahlawanan, rela berkorban untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa," ujar Jokowi.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa monumen yang sangat indah ini merupakan karya salah satu maestro patung Indonesia, Nyoman Nuarta. Ia menambahkan bahwa Nyoman Nuaerta merupakan perupa asal Bali yang mempersembahkan karyanya untuk masyarakat Bengkulu dan juga masyarakat Indonesia.

Monumen Fatmwati ini berdiri kokoh di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Sebagai informasi, Monumen ini adalah karya seniman Nyoman Nuarta.

Untuk diketahui, Fatmawati menikah dengan Presiden Soekarno pada 1 Juni 1943 dan dianugerahi 5 orang anak, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri,  Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Fatmawati dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, melalui surat Keputusan Presiden RI No 118/TK/2000 tanggal 4 November 2000. Sebagai tanda peresmian, Presiden Jokowi melakukan penekanan tombol sirene, pembukaan selubung monumen, dan penandatanganan prasasti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement