REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 1 miliar lebih untuk jatah makan WNI eks kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina yang kini diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau. Deputi Bidang Polhukam Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, menjelaskan bahwa setiap WNI eks Wuhan mendapat alokasi konsumsi Rp 100 ribu sekali makan. Artinya dalam satu hari masing-masing dari mereka mendapat jatah makan senilai Rp 300 ribu.
"Ini saya sampaikan sekadar ingin gambarkan bahwa kawan-kawan di sana terjamin kesejahteraannya," jelas Jaleswari di kantornya, Jumat (7/2).
Tim dari Kantor Staf Presiden memang baru saja pulang dari peninjauan observasi terhadap 243 WNI eks Wuhan di Natuna, bersama dengan Menkopolhukam Mahfud MD. Jaleswari menyampaikan bahwa situasi di Natuna kondusif, baik bagi WNI eks Wuhan atau masyarakat Natuna yang sebelumnya sempat muncul penolakan.
Jaleswari juga menyampaikan bahwa hingga saat ini seluruh WNI eks Wuhan dinyatakan sehat dan tidak menunjukkan adanya gejala kesehatan yang merujuk pada virus korona (2019-nCoV). Meski terpantau sehat, namun pemerintah Indonesia tetap harus tunduk terhadap protokol yang dijalankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait pencegahan penyebaran wabah penyakit.
"Mengapa ada observasi 14 hari adalah bagian kepatuhan kita terhadap protokol WHO," jelas Jaleswari.
Jaleswari juga menyampaikan bahwa seluruh WNI eks Wuhan terjamin kesejahteraannya selama menjalankan observasi di Natuna. WNI juga menjalankan aktivitas rutin seperti olahraga, sosialisasi, bahkan kegiatan hiburan seperti karaoke.