Selasa 11 Feb 2020 17:58 WIB

Oka Antara: Hollywood Bukan Milik Film Barat Saja

Oka mengapresiasi film 'Parasite' asal Korea Selatan yang meraih Oscar 2020.

Aktor Oka Antara mengapresiasi film 'Parasite' asal Korea Selatan yang meraih Oscar 2020.
Foto: Instagram @oksantara
Aktor Oka Antara mengapresiasi film 'Parasite' asal Korea Selatan yang meraih Oscar 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Oka Antara mengaku senang dengan terpilihnya Parasite sebagai film terbaik di Academy Awards 2020. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa film bukan hanya milik Hollywood atau dunia barat saja.

"Seneng banget sih, karena itu merepresentasikan Asian culture, bagaimana film maker Asia sudah mulai unjuk gigi dari segi penceritaan, konsep bercerita bahkan teknis pengambilan gambar," ujar Oka ditemui saat peluncuran serial Brata di Jakarta, Selasa (11/2).

Baca Juga

Bagi pemain film Aruna dan Lidahnya ini, Parasite merupakan sebuah gambaran dari budaya Asia. Menurut Oka, apa yang disajikan oleh film arahan sutradara Bong Joon-ho sangat pantas mendapat Oscar karena memiliki sisi penceritaan yang berbeda.

"Menurut saya itu penting karena dari referensi film-film luar yang sudah mulai tawar menurut saya, datanglah film maker Asia yang lebih segar dari segi directing, bahkan dari akting sekalipun dan berani menggunakan bahasa ibunya, bangga dan bahkan menunjukkan kalau film bukan hanya milik film maker Hollywood dan Barat tapi film juga milik kultur seluruh dunia," kata Oka.

Pemain Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini itu mengatakan bahwa saat ini adalah momentumnya Bong Joon-ho untuk dikenal dunia. Menurut Oka, kerja sama antara pembuat film dan produser dalam mempublikasikan Parasite sangat berhasil.

"Bong Joon-Ho itu dia udah bikin film bagus dari jaman The Host, Snowpiercer, Memories of Murder cuma sepertinya untuk masuk Oscar itu kan butuh publisitas. Jadi film maker dan produser dari film maker itu harus menyediakan dana dan waktu untuk mempromosikan filmnya di Oscar jadi enggak random gitu aja," kata Oka.

Menurut Oka, Indonesia juga bisa seperti Parasite asalkan ada kerja sama yang bagus antara pembuat film, produser dan publisis.

"Menurut saya film maker Indonesia semua udah siap, cuma masalah mau enggak meluangkan dana, waktu untuk nge-push karyanya untuk di screeningin untuk juri-juri Oscar," jelas Oka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement