Ahad 16 Feb 2020 17:17 WIB

Sisa-Sisa Tanah Mengandung Radioaktif Dibersihkan

Sudah 39 drum berisi tanah yang terkontaminasi limbah radioaktif diangkut ke Batan.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Ratna Puspita
Tim Teknis Kimia Biologi Radioaktif Gegana Brimob Mabes Polri dan Tim Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN) melakukan pengukuran tingkat paparan tinggi radioaktif yang ditemukan di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (15/2/2020).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Tim Teknis Kimia Biologi Radioaktif Gegana Brimob Mabes Polri dan Tim Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN) melakukan pengukuran tingkat paparan tinggi radioaktif yang ditemukan di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (15/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Petugas gabungan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melanjutkan proses pembersihan material tanah yang terkontaminasi limbah radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Ahad (16/2). Selanjutnya, material tanah itu dibawa ke Batan.

"Pagi ini sampai siang, akan mengambil sisa-sisa tanah yang masih mengandung zat radioaktif untuk dibawa ke Batan untuk diolah," ujar Kepala Biro Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara.

Baca Juga

Setelah memindahkan material tanah itu, pihak Bapeten ataupun Batan akan melakukan pemetaan kembali. Hal tersebut dilakukan untuk bisa menilai apakah area tersebut dapat dinyatakan aman atau tidak dari paparan radiasi.

"Selain itu tentunya kita juga akan melakukan identifikasi lanjutan. Apakah setelah yang nanti kita pindahkan masih ada paparan yang masih melebihi. Itu kita lakukan berikutnya, setelah kita memindahkan tanah yang terkontaminasi," ujarnya.

Pantauan Republika.co.id, petugas tampak mengenakan masker dan pakaian khusus mengangkut segala material yang berada dekat titik limbah radioaktif di lokasi. Material itu dimasukkan ke dalam sejumlah drum kuning, lalu diangkut ke atas truk besar milik Batan.

Heru melanjutkan, batas dari trotoar sampai lapangan voli yang berada persis di sisi lapangan yang diberi garis batas dianggap aman untuk dilalui. Menurutnya, aktivitas tidak boleh 24 jam terus-menerus berada di lokasi.

"Nggak apa-apa, jadi di sini ada batasan amannya, toleransinya. Asal jangan 24 jam terus-terusan. Jadi, kami sudah mengimbau ke warga di sini, silakan beraktivitas seperti biasa. Yang menjadi mungkin perhatian, jangan masuk ke tengah," ucapnya.

Ia pun mengatakan untuk sejumlah petugas yang melakukan evakuasi juga bergantian. Karena bagaimanapun, paparan radiasi dapat menimbulkan efek jangka panjang.

“Untuk sejumlah petugas juga bergantian, tidak selalu satu petugas itu saja, untuk petugas juga diberikan pakaian khusus,” kata Heru

Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten Abdul Qohhar mengatakan tercatat sudah 39 drum berisi tanah yang terkontaminasi limbah radioaktif diangkut dan dibawa menuju laboratorium Batan. "Setelah proses pengerukan selama dua hari, sejak 12 sampai dengan 13 februari mengalami penurunan hingga menjadi 90-an mikro sivet perjam," katanya di Setu, Tangsel, Ahad (16/2).

Ia pun mengatakan agar masyarakat sekitar tak perlu khawatir karena paparan radiasi tersebut tak mengganggu kesehatan. Masyarakat pun tidak dihimbau untuk lakukan evakuasi.

“Sebenarnya kalau untuk evakuasi tidak perlu, karena major insiden ini terlokalisir di area ini saja. Jadi tidak akan meluas dan berpindah-pindah, ini hanya terlokalisir di area ini saja," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement